Kasad Pastikan Prajurit TNI yang Terlibat Penyerangan Polsek Ciracas Akan Dipecat

- Senin, 31 Agustus 2020 | 19:41 WIB
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Syaiful Hakim)
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa. (Foto: ANTARA/Syaiful Hakim)

Prajurit TNI AD yang terbukti terlibat dalam penyerangan Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, belum lama ini dipastikan akan dikenakan sanksi pidana dan pemecatan dari TNI.

Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa mengatakan tidak masalah jika harus kehilangan puluhan prajurit yang melanggar sumpah dengan melakukan penyerangan ini. Ia pun tidak mau nama TNI dirusak oknum-oknum ini.

"Sejauh ini dari hasil pemeriksaan, semua yang diperiksa ini sudah memenuhi pasal Kitab Undang-undang Hukum Pidana Militer untuk diberikan hukuman tambahan berupa pemecatan dari dinas militer," kata Andika di Mabes TNI AD, Jakarta Pusat, seperti dilansir Antara, Minggu (30/8/2020).

Diketahui sudah 12 prajurit TNI AD yang diperiksa terkait peristiwa penyerangan tersebut. Sementara 19 prajurit lainnya akan dipanggil.

"Selain pasal pidana yang dilanggar masing-masing, akan beda satu dengan lainnya, kita akan memberikan hukuman tambahan kepada semuanya yaitu pemecatan," kata Andika.

"Lebih baik kita kehilangan 31 atau berapapun prajurit yang terlibat, apapun perannya. Daripada nama TNI AD akan terus rusak oleh tingkah laku tidak bertanggung jawab yang sama sekali tidak mencerminkan sumpah prajurit yang mereka ucapkan, janjikan saat menjadi anggota TNI AD," kata Andika menegaskan.

Selain itu, kata mantan Pangkostrad ini, pihaknya akan membuat mekanisme agar mereka semua yang menjadi tersangka dan menjadi terdakwa, mengganti segala kerusakan maupun biaya-biaya pengobatan.

"Ada mekanismenya sehingga kita pastikan mereka semua harus membayar. Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrahman mendapat tugas dari saya untuk menghimpun semua kerusakan yang ditimbulkan oleh insiden tersebut dan nanti Pangdam Jaya yang melaporkan kepada saya dan dari jumlah itulah yang nantinya akan dibebankan kepada semua pelaku yang terlibat apapun perannya," jelas jenderal bintang empat ini.

Sehingga, Andika berharap tidak ada lagi orang hanya pasrah, menyerahkan diri, sama sekali tidak.

"Mereka juga harus bertanggung jawab karena tindakan mereka itu buntutnya panjang. Banyak nasib orang yang kemudian terpengaruh oleh tindakan-tindakan mereka," tuturnya.

Mabesad juga sudah menyiapkan lapisan-lapisan apabila ada yang berusaha berbohong dalam pemeriksaan atau menyembunyikan atau bahkan menghilangkan bukti keterlibatan, maka akan kita tambahkan pasal yang masuk dalam kategori "obstruction of justice".

"Jadi tidak akan ada lagi, perlakuan harus berbeda kepada mereka yang kooperatif dan kepada mereka yang berusaha menyembunyikan. Tidak ada lagi, sama saja begitu saja," Andika Perkasa.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X