KKP Percepat Peningkatan Produksi Udang Nasional, Tambahannya Bisa Capai 400 Ribu Ton

- Selasa, 21 Juli 2020 | 15:17 WIB
Menteri KKP Edhy Prabowo. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Menteri KKP Edhy Prabowo. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo mengatakan, pemerintah siap menggarap potensi tambak melalui budidaya udang. Ia memastikan kementeriannya akan dorong intensifikasi dan pengembangan tambak sistem wanamina atau silvofishery.

"Saya melihat hamparan tambak di sini yang produktivitasnya besar adalah tambak yang sudah intensifikasi dengan jumlah rata-rata panen mendekati 20 ton, harga udang saat pandemi Covid-19 ini menunjukkan harga yang bagus dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi," kata Edhy di Jakarta, Selasa (21/7/2020).

Edhy berharap agar lahan yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik namun tak mengesampingkan kelangsungan hidup tumbuh-tumbuhan, terutama mangrove sehingga hutan mangrove juga dapat dimanfaatkan untuk budidaya perikanan lainnya.

"Budidaya tambak udang tidak boleh merusak ekosistem mangrove, jadi perlu dijaga keseimbangan lingkungannya. Nanti dalam pengembangannya, di samping ada yang melalui intensifikasi, juga kita akan kembangkan sistem silvofihery yakni tumpang sari antara mangrove dengan udang/ikan," ujarnya.

Sementara itu, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya KKP, Slamet Soebjakto menambahkan, dalam rangka menggenjot produktivitas di hulu guna mencapai target peningkatan produksi udang sebesar 250% pada tahun 2024, pihak melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) telah menyiapkan program strategis untuk pengembangan budidaya udang nasional, termasuk di Provinsi Lampung.

"DJPB telah merancang percontohan sistem klaster tambak udang berkelanjutan di berbagai daerah di Indonesia," kata Slamet.

Slamet menjelaskan bahwa tahap awal di tahun ini percontohan akan difokuskan di lima daerah dulu yakni di Kabupaten Lampung Selatan, Sukabumi, Sukamara, Garut dan Buol.
 

"Model tersebut mengedepankan pengelolaan teknis yang lebih terintegratif dan ramah lingkungan. Dengan percontohan ini diharapkan akan memicu pembudidaya maupun pihak investor dalam mereflikasi model sejenis," jelasnya.

Dia menambahkan,pihaknya akan fokuskan dalam upaya perbaikan produktivitas yakni melalui intensifikasi. Selain itu dilakukan upgrade produktivitas tambak tradisional melalui input teknologi, sehingga produktivitas bisa ditingkatkan dari semula 1 ton/ha/siklus menjadi berkisar 10-20 ton/ha/siklus.

"Dengan begitu akan ada tambahan produksi udang minimal 400 ribu ton per tahun. Saat ini KKP tengah melakukan pemetaan lahan potensial di berbagai daerah untuk dioptimalkan," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X