Mengejutkan! AHY Maafkan Moeldoko Walau Coba Rebut Partai Demokrat, 'Saya Tetap Hormat'

- Senin, 8 Maret 2021 | 22:26 WIB
Kolase foto AHY dan Moeldoko (ANTARANEWS)
Kolase foto AHY dan Moeldoko (ANTARANEWS)

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka pintu maaf bagi Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko jika mengakui kekeliruannya.

Seperti diketahui, Moeldoko ditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deliserdang, Sumatera Utara beberapa waktu lalu.

Hal itu diungkapkan AHY saat menggelar temu pers di Kantor DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021).

“Kita semua ada kurang dan salah-salahnya. Untuk itu, apabila beliau menyadari kekeliruannya saya pribadi tentu memaafkannya sebagai mantan prajurit dan mantan panglima. Saya tetap hormat. Itulah tradisi keprajuritan yang kami junjung tinggi di militer. Once a soldier, always a soldier,” kata AHY dilansir dari ANTARA.

AHY mengatakan, Moeldoko telah menyakiti hati jutaan kader Partai Demokrat karena memilih terlibat dalam KLB. Acara itu, menurut AHY, ilegal dan melawan hukum.

Walau demikian, AHY mengaku tidak punya dendam pribadi terhadap Moeldoko.

“Secara pribadi, saya tidak ada masalah dengan beliau (Moeldoko), tetapi jujur yang membuat saya kecewa, karena suka atau tidak suka, beliau terlibat dalam gerakan pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat,” kata AHY.

Sebelumnya, seorang kader Partai Demokrat, Gerald Piter Runtu Thomas, mengungkap hal mengejutkan. Dia blak-blakan mengaku diiming-imingi uang mencapai Rp100 juta agar hadir dalam kongres luar biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara, Minggu (7/3/2021) lalu.

Seperti diketahui, kongres itu menunjuk Kepala Staf Kepresiden RI Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Pengakuan Gerald ini ditampilkan melalui video yang ditayangkan pada jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Senin (8/3/2021).

Meski dijanjikan Rp100 juta, lanjut Gerald, dirinya hanya menerima uang Rp5 juta sampai akhir acara.

Setelah itu, dia memeroleh tambahan Rp5 juta dari eks bendahara umum Partai Demokrat, Nazaruddin.

Gerald sempat menyampaikan janji imbalan uang itu ke pimpinan cabang Partai Demokrat di Kotamobagu, Sulawesi Utara.

Namun pimpinan cabang itu melarang Gerald hadir. Tapi karena diiming-imingi uang yang besar, Gerald akhirnya memutuskan untuk datang.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X