Setidaknya 50 orang dikabarkan meninggal dunia saat melakukan protes terkait kasus kematian seorang penyanyi bernama Haacaaluu Hundeessaa di Oromia, Ethiopia.
Untuk diketahui, Senin (29/6) malam, Haacaaluu ditembak hingga meninggal dunia. Pihak kepolisian menyebut peristiwa itu sebagai "pembunuhan yang ditargetkan" (targeted killing).
Dilansir dari REUTERS, Protes massa kemudian pecah keesokan pagi di sejumlah kota di wilayah Oromia, termasuk Ibu Kota Addis Ababa, hingga mengakibatkan korban jiwa dari pihak demonstran dan anggota pasukan keamanan, serta toko-toko dibakar.
"Kita tidak bersiap dengan hal ini," kata juru bicara Getachew Balcha.
Sebelumnya, kepolisian menyatakan seorang polisi juga terbunuh di Addis Ababa, dan tiga ledakan yang terjadi menewaskan dan melukai sejumlah orang.
Untuk diketahui, Haacaaluu Hundeessaa dikenal di Ethiopia karena telah menciptakan lagu-lagu perjuangan untuk generasi muda pengunjuk rasa.
Lagu-lagu yang dilantunkan Haacaaluu menjadi lagu tema bagi demonstran generasi muda yang selama tiga tahun berada dalam periode protes di jalanan yang puncaknya adalah pengunduran diri perdana menteri--juga generasi yang menikmati kebebasan politik.
Haacaaluu dikabarkan akan dimakamkan pada Kamis (2/7) waktu setempat.