Media Australia Sebut Virus Korona Sudah Ada di Indonesia, Tapi...

- Jumat, 31 Januari 2020 | 16:25 WIB
 Sample virus korona (REUTERS/Dado Ruvic)
Sample virus korona (REUTERS/Dado Ruvic)

Virus korona terus menyebar dan membuat negara-negara di dunia waspada. Mereka menyiapkan peralatan canggih, termasuk di Wuhan menjadi tempat awal virus korona lahir, untuk memeriksa virus korona.

Meski demikian, hingga saat ini di Indonesia sendiri belum ada ditemukan yang positif terjangkit virus tersebut. Hal ini yang membuat media asal Australia, The Sydney Morning Herald menyebut Indonesia belum memiliki peralatan canggih untuk mendeteksi secara tepat virus korona.

Dalam pemberitaan yang dimuat pada Jumat (31/1/2020), disebutkan bahwa laboratorium medis di Indonesia tidak memiliki peralatan untuk pengujian agar cepat mendeteksi coronavirus. Disinyalir virus mungkin sudah masuk ke Indonesia, meskipun klaim pemerintah belum ada yang terinfeksi.

Ketua Institut biologi molekuler Eijkman Profesor Amin Soebandrio seperti diberitakan The Age menyebutkan, kemungkinan virus korona telah masuk ke Indonesia. Namun, peralatannya kurang canggih sehingga tak bisa mendeteksi.

"Jika bertanya apakah sudah masuk? Tentu saja, kemungkinan tersebut ada, tapi kita belum memiliki bukti yang kuat. Saat ini, kita tidak tahu apakah virus telah memasuki Indonesia atau tidak," katanya.

Untuk mengidentifikasi virus korona, yang juga dikenal sebagai 2019-nCov, tim medis di Indonesia harus mendeteksi keluarga coronavirus dalam diri seseorang. Kemudian urutan genetiknya, proses yang cukup lama dan memakan waktu lima atau enam hari.

"Kami tidak perlu melakukan dua langkah (untuk mengkonfirmasi infeksi)," sebutnya.

-
Ilustrasi (REUTERS/cnsphoto)

Tengah Diusahakan

Laboratorium di Indonesia hanya mampu mendeteksi keberadaan keluarga coronavirus dalam orang yang berpotensi terinfeksi. Keluarga virus ini juga termasuk pilek, MERS dan virus SARS yang telah hilang.

Saat ini, Indonesia dilaporkan tengah berusaha melengkapi peralatan medis tersebut. Hal itu dilakukan agar pemeriksaan terhadap virus korona jenis baru jadi lebih cepat.

"Kami sedang dalam proses mendapatkan peralatan khusus untuk virus korona. Kami berharap bahwa dalam beberapa hari mendatang kita sudah menerima peralatan tersebut," katanya.


Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X