Aktivitas penambangan emas tanpa izin (peti) di Desa Batu Kerbau, Bungo, Jambi menjadi sorotan pihak kepolisian hingga polisi melakukan razia di tempat itu. Aksi razia itu pun berujung pada penusukan Kapolsek hingga penyekapan anggota polisi oleh warga.
Aksi razia itu dilakukan polisi pada Minggu (10/5/2020) malam lalu. Setelah selesai melakukan razia, polisi dihadang oleh sejumlah pria dan wanita di Desa Belukar Panjang.
Kericuhan terjadi antara polisi dengan warga hingga mengakibatkan mobil polisi rusak bahkan tujuh personel polisi disekap. Tidak sampai disi , keributan itu juga mengakibatkan Kapolsek bernama AKP Suhendri mengalami luka tusukan.
Kabag Penum Divisi Humas Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad Ramdhan mengatakan, tim gabungan Polda Jambi, Polres Bungo dan TNI berhasil membebaskan tujuh personel polisi yang disekap. Polisi mengerahkan 15 personel saat membebaskan tujuh personel yang disekap.
"Tim gabungan berhasil membebaskan tujuh personel yang sempat disandera warga termasuk pelaku peti. Di lokasi penyanderaan tim menemukan dua unit kendaraan yang digunakan oleh tim personel dalam keadaan rusak dengan kondisi kaca pecah dan ban rusak karena diamuk massa," kata Ahmad dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (12/5/2020).
Ahmad mengatakan ketujuh anggota Polri yang sempat disekap saat ini keadaanya baik. Mengenai Kapolsek AKP Suhendri yang mengalami luka tusuk juga kondisinya sudah baik.
"Kondisi Kapolsek Pelepat AKP Suhendri yang dilaporkan mengalami luka tusuk di bagian bokong sudah mendapatkan perawatan dan sudah dapat melakukan aktivitas kembali," ungkap Ahmad.
Lebih jauh dia mengatakan tim gabungan masih menyelidiki kasus tersebut dan memburu para pelaku penyekapan maupun pelaku peti. Polisi juga mengimbau kepada para warga yang ikut melakukan aksi anarkis agar menyerahkan diri ke kantor polisi.
"Hingga saat ini tim gabungan Polda Jambi dan Polres Bungo masih melakukan pencarian terhadap para pelaku serta mengimbau kepada seluruh masyarakat melalui aparat desa agar pelaku segera menyerahkan diri," pungkas Ahmad.
