Kualitas Udara di DKI Jakarta Buruk, Ini Klaim Anies

- Senin, 10 Juni 2019 | 15:52 WIB
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

Kualitas udara di DKI Jakarta terbilang buruk meski ditinggal warganya. Gubernur Anies Baswedan mengklaim hal ini disebabkan residu polusi kendaraan bermotor di wilayahnya.

Anies menyebut ada 17 ribu kendaraan bermotor di Jakarta. "Dengan 17 juta kendaraan bermotor, maka bisa dibayangkan kualitas udara yang dihasilkan akibat dari residu polutan itu," ujar Anies di Balai Kota, Senin (10/6/2019).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut memberikan apresiasi kepada pihak yang memberikan data terkait kualitas udara di Jakarta.

"Jadi ke depan, kami harus menata itu semua. Kami mengapresiasi semua pihak yang bisa memberikan data-data. Nanti itu akan membantu sambil kami menyusun kebijakan pengurangan (polusi)," kata Anies.

Terkait solusi yang disiapkan Pemprov DKI untuk mengatasi masalah polusi, Anies mengatakan pihaknya akan terus menyuarakan penggunaan kendaraan umum ramah lingkungan.

"Arah kami jelas, mulai dari kendaraan umum. Kami dorong nantinya untuk menggunakan bahan energi yang tidak merusak lingkungan khususnya listrik. Arah kami ke sana. Tapi itu dilakukan bertahap," tuturnya.

"Kalau terkait pembangkit listrik itu bukan wilayah kami. Kalau terkait kendaraan bermotor, nanti kami akan lakukan. Bahkan sekarang kami sudah mulai lakukan menggunakan bus listrik. Arah kami, semua bus baru menggunakan tenaga listrik bebas polusi. Jakarta insyaallah akan bersih udaranya secara bertahap," ujarnya.

Terkait rencana gugatan hukum soal pencemaran udara, Anies mempersilakan apabila ada lembaga yang ingin menempuh jalur hukum. "Ketika ada lembaga yang memilih gunakan jalur hukum, itu adalah haknya yang harus dihormati dan dihargai. Itu sesuatu yang normal dalam kehidupan bernegara," tutupnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X