Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta, Ismail, menegaskan perombakan besar-besaran direksi PT Jakarta Propertindo (Perseroda) (Jakpro) merupakan hal wajar. Itu tidaklah aneh, menurutnya.
"Iya, jadi sebenarnya kalau saya lihat ini satu hal yang wajar, ya," ujar Ismail, Jakarta Pusat, Rabu (30/11/2022).
Menurut Ismail, ketika terjadi pergantian pimpinan di DKI, akan ada evaluasi di seluruh Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Baca Juga: Komisi D DPRD DKI Minta PJ Gubernur Jakarta Kurangi Beban Kerja Jakpro
"Ketika ada pergantian pemimpin di level DKI, pasti akan ada evaluasi di seluruh BUMD dalam hal ini ada Jakpro," tambah Ismail.
"Kan kita lihat kemarin diawali ada MRT, kemudian diikuti apa? Komisaris LRT, terus yang sekarang ini JakPro," sambung Ismail.
Ismail menegaskan, bahwa pergantian direksi serta jajaran BUMD merupakan hak preogratif dari Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
"Saya pikir itu jadi preogratifnya Pj Gubernur dan harusnya itu memang objektif, ya. Berbasis pada kinerja, baik kinerja yang kemarin sudah dilakukan maupun yang sedang dan proyeksi yang sedang mereka siapakan karena itu jadi bahan pertimbangan seharusnya," sambung Ismail.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Jakarta: Pencopotan Direksi Jakpro Hal Biasa
Namun, Ismail tetap mengapresiasi terhadap pergantian direksi beserta jajaran di Jakpro.
"Saya lihat secara umum sudah bagus, bahwa kemudian akhirnya ada pergantian, ya, boleh jadi karena beberapa waktu terakhir kan memang ada semacam aspirasi-aspirasi, ya, dari internalnya Jakpro," pungkas Ismail.
Berikut ini nama-nama direktur dan komisaris baru Jakpro:
Direktur Utama: Iwan Takwin
Direktur: I Gede Adi Adnyana T
Direktur: Adrian Rusmana
Direktur: Solihin
Direktur: Adi Santosa
Komisaris: Dwi Wahyu Daryoto
