Beredar video yang memperlihatkan warga di RW 08, Kelurahan Kopo, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, menolak bantuan sosial (bansos) yang dibawakan oleh petugas PT Pos.
Warga menolak karena bantuan hanya diberikan untuk dua kepala keluarga saja, padahal ada banyak warga yang butuh bantuan di daerah tersebut. Terkait video viral ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta maaf.
Dia akan mengevaluasi penyaluran program bansos untuk membantu masyarakat terdampak Covid-19.
"Terkait video penolakan, yang pertama tentunya kami memohon maaf dalam proses-proses seperti ini memang adalah situasi yang sulit," ujar Ridwan Kamil, Kamis (23/4/2020).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menjelaskan ada beberapa jenis bantuan yang diberikan oleh Pemprov Jabar kepada warga. Mulai dari bansos senilai Rp500.000, Kartu Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, bantuan sosial (bansos) dari presiden untuk perantau di Jabodetabek dan dana desa (bagi kabupaten).
Ada yg tau kejadian ini di daerah mana?
— wartawanPENSIUN (@WartawanPensiun) April 22, 2020
????????????????????
Warga tolak bansos sembako Pemprov Jabar pic.twitter.com/BTv4OeVURm
Lalu ada juga bantuan Kartu Prakerja, bantuan tunai dari Kementerian Sosial, bansos dari Provinsi Jabar, serta bansos dari kabupaten/kota.
Jadi, ada kesalahan persepsi di masyarakat karena pendistribusian bantuan waktunya berbeda-beda untuk setiap program.
"Ada hampir 7 juta keluarga yang harus didata. Kepada tetangganya yang tidak kebagian di jenis bantuan ketujuh, mungkin dia menyangka dia tidak akan mendapat bantuan. Mispersepsi ini lah yang nanti akan kita evaluasi, baik kepada RT/RW, kepada PT Pos, kepada semua pihak," ujar Emil.
Ridwan Kamil memastikan Pemprov Jabar akan berupaya secepat mungkin membantu warga yang terdampak pandemi ini. Evaluasi dan koreksi akan dilakukan untuk memastikan masyarakat menerima bantuan.
"Sekali lagi mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran untuk kita semuanya," kata Emil.