Mengenal Kim Yo Jong, Wanita yang Disebut Menjadi Penerus Kim Jong Un dan Lebih Kejam

- Minggu, 26 April 2020 | 20:13 WIB
Kim Yo Jong (REUTERS/Jorge Silva)
Kim Yo Jong (REUTERS/Jorge Silva)

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dirumorkan telah meninggal dunia. Isu tersebut masih beredar luas, apalagi media Korea Utara bungkam.

Dilansir dari The New York Post, Mingu (26/4/2020) dikabarkan koma. Publik semakin bertanya-tanya karena ada ciri tidak biasa yang dilakukan oleh Kim.

Misalnya, dia melewatkan peringatan ulang tahun Kim Il Sung, kakeknya dan pendiri Korea Utara yang menjadi hari besar di Korea Utara setiap tanggal 15 April.

Keberadaan Kim Jong Un juga seolah hilang ditelan bumi. Padahal, biasanya semua pergerakan dan aktivitas Kim Jong Un selalu terpantau dari televisi pemerintah.

-
Kim Jong Un (KCNA/via REUTERS)

Namun, jika benar Kim Jong Un telah tiada, adik perempuannya, Kim Yo-jong diprediksi akan berkuasa. Lalu, siapa sebenarnya Kim Yo Jong?

Wanita berusia 32 tahun ini sama-sama belajar di Swiss dengan Kim Jong Un mulai dari tahun 1996 sampai 2000. Dia kemudian lulus sebagai sarjana ilmu komputer di Universitas Kim Il Sung Pyongyang pada 2007.

Karir politiknya dimulai sebagai kader junior di Partai Buruh Korea pada 2007. Setelah kakaknya berkuasa di Korea Utara, jabatannya ikut terdongkrak.

Saat ini Kim Yo-jong merupakan wakil direktur pertama dari Komite Pusat Partai Pekerja Korea. Sementara itu, media Inggris The Guardian percaya bahwa Kim Yo Jong adalah orang yang membangun citra publik Kim Jong Un di mata warga sendiri dan dunia luar.

Sebagai balasan, dia begitu dipercaya oleh sang kakak dan secara tidak resmi menjadi kepala staf Kim Jong Un.

Pada tahun 2018, Kim Yo Jong mencuri perhatian dunia internasional saat berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin PyeongChang, Korsel.

-
Kim Jong Un dan Kim Yo Jong (Pool via Reuters)

Dilansir dari Daily NK, Kim Yo Jong mengeluarkan perintah militer pertama pada 17 desember 2019, yang menyerukan prajurit wanita untuk tetap waspada saat bekerja dan menjaga kesehatan.

Di bulan Maret tahun ini, dia mengeluarkan pernyataan publik pertama menanggapi protes dari Korea Selatan mengenai peluncuruan dua rudal Korut.

"(Peluncuran) tindakan untuk membela diri, tidak untuk mengancam siapa pun," ujarnya dilansir dari Yonhap News.

Jika benar dia nanti akan menjadi pemimpin tertinggi, seorang pakar Korea di The Fletcher School di Tufts University bernama Sung Yoon Lee mengatakan bahwa Kim Yo Jong bisa lebih kejam daripada kakaknya.

Halaman:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X