NF (15), mendapat inspirasi membunuh bocah dari film horor yang dia tonton. Selain menyukai film horor, NF disebut-sebut seorang anak yang broken home dan sempat merasa depresi.
"Dia itu (pelaku) anak broken home," kata Neni, salah satu warga RT 04, RW 06 di sekitar TKP pembunuhan di Sawah Besar, saat berbincang dengan Indozone, Jakarta, Senin (9/3/2020).
Neni menyebut pelaku pernah tinggal bersama ayah kandung dan ibu kandungnya di rumah tersebut. Namun, orang tua pelaku cerai dan menikah dengan perempuan lain.
Ayah pelaku disebutnya bekerja membuat furniture. Sedangkan ibu tiri pelaku bekerja membuat makanan dan makanan itu dijual oleh ibu korban.
"Orang tua pelaku kerjanya kayak proyek gitu kayak bikin-bikin furniture bengkel. Dia ada anak buahnya. Kalau ibu tirinya bikin kue di sini," ungkap Neni.
Kedua orang tua pelaku disebutnya juga jarang bergaul dengan tetangga sekitar. Neni menyebut dirinya hanya sering berinteraksi dengan ibu tiri pelaku ketimbang ayah pelaku.
"Saya sama ibunya cukup senyum. Pintu di rumah pelaku selalu terbuka karena dia masak kan tapi kpribadianya kita nggak tahu. Bapaknya pendiam dan ibunya juga," kata Neni.
Selain itu, dia menyebut lebih mengenal ibu kandung pelaku. Neni juga pernah bertemu ibu kandung pelaku saat memberikan keterangan sebagai saksi di kantor polisi.
Dalam pertemuan itu, Neni menyebut ibu pelaku sempat bercerita mengenai anaknya. Pelaku disebut-sebut sebelum melakukan aksi pembunuhan sempat menghubungi ibunya dan mengaku sedang depresi.
"Kalau ibu kandungnya waktu ketemu saya di Polres bilang malamnya sebelim kejadian dia (pelaku) ngaku depresi gitu," pungkas Neni.
