Tarik Wisatawan, Kemenparekraf Tingkatkan Pariwisata Digital

- Senin, 20 Januari 2020 | 18:56 WIB
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). (photo/ANTARA/Nova Wahyudi)
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Herliani Tanoesoedibjo mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). (photo/ANTARA/Nova Wahyudi)

Demi menarik wisatawan mancanegara, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan terus mengembangkan pariwisata digital (digital tourism) untuk menikmati liburan ke Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Angela Tanoesoedibjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, pada Senin (20/1/2020).

"Untuk pengembangan pasar, akan dilakukan pengembangan digital tourism dalam menarik minat wisman dengan cara menyesuaikan minat dan profil target wisatawan dengan produk dan destinasi yang ingin dipasarkan," katanya Angela.

Angela juga mengatakan bahwa efektivitas promosi juga akan ditingkatkan di setiap negara dengan mengadakan Familirization Trip oleh para influencer media sosial. Tidak hanya itu, ia juga akan melakukan kerja sama dengan platform-platform traveler online besar.

Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenparekraf, Rizki Handayani menjelaskan strategi digital tourism tersebut akan menggunakan big data guna menilai pariwata yang ada di Indonesia.

"Dari big data, kita bisa tahu berapa orang yang beli tiket ke Indonesia, apakah individual atau corporate. Belinya di mana, travel agent atau online, itu semua bisa dilihat," katanya.

Menurut Rizki, pemerintah seharunya dapat bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan perjalanan online. Dan juga menggiatkan promosi pariwisata di negara tujuan sesuai dengan minat wisatawan potensial.

"Perusahaan travel online itu kan mereka mencatat datanya, misalnya berapa banyak orang Amerika yang mencari Indonesia di Google, berapa banyak yang mencari pantai di Indonesia dan lainnya. Itu yang kita akan manfaatkan, big data itu," tuturnya.

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X