Begini Kronologi Penusukan Kapolsek dan Penyekapan 7 Polisi di Jambi

- Selasa, 12 Mei 2020 | 16:30 WIB
Mobil polisi dirusak saat razia tambang ilegal di Jambi (Dok. Humas Polda Jambi)
Mobil polisi dirusak saat razia tambang ilegal di Jambi (Dok. Humas Polda Jambi)

Kasus Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Kabupaten Bungo, Jambi, berbuntut aksi kekerasan dan penyanderaan terhadap anggota polisi yang melakukan penegakan hukum pada Minggu (10/5/2020).

Bahkan, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk. Sedangkan, tujuh personil gabungan Polsek Pelepat dan Polres Bungo masih dalam penguasaan masyarakat Desa Belukar Panjang.

Menanggapi hal itu, Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Kuswahyudi Tresnadi menjelaskan, informasi yang didapat Kapolsek ada kena tusuk. 

"Tapi saat ini suasana sudah kondusif dan Kapolsek lagi dalam perawatan tim medis," ucap Kuswahyudi kepada wartawan, Selasa (12/5/2020).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kasus penegakan hukum tindak pidana minerba yang berujung penyanderaan personil kepolisian itu, berawal dari adanya tulisan masyarakat dalam status media sosial Facebook atas nama Abunyani Yani pada grup 'Bungo bebas bicara' yang diposting pada 7 Mei 2020 tentang adanya aktivitas Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Batu Kerbau, Kecamatan Pelepat, Kabupaten Bungo, Jambi, pada Jumat 8 Mei 2020.

Tim dari Unit Tipidter Polres Bungo langsung melakukan penyelidikan bersama dengan personil Polsek Pelepat dengan jumlah personil 13 orang. Kemudian, petugas melakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP) PETI di Desa Batu Kerbau.

Saat memasuki area pertambangan, petugas menemukan adanya alat berat yang digunakan oleh orang-orang yang melakukan pertambangan tanpa izin, namun sudah ditinggalkan oleh pekerjanya.

"Saat itu, tim hanya berhasil melepaskan perangkat komputer dari alat berat tersebut," kata dia.

Kemudian, tim berangsur meninggalkan lokasi dan meninggalkan alat berat untuk keluar menuju arah Polsek Pelepat. Namun, saat melewati Desa Belukar Panjang, tim dihadang oleh masyarakat Desa Belukar Panjang yang lebih kurang berjumlah 600 orang.

Dalam situasi itu, terjadi keributan antara petugas dengan warga yang terdiri gabungan laki-laki dan perempuan. Akibatnya, kendaraan personel kepolisian sempat dirusak oleh masyarakat melihat situasi mulai memanas, personil gabungan yang didalam lokasi berusaha mengamankan diri ke arah camp PT Prima Mas Lestari (PML).

Di saat yang bersamaan, Kapolsek Pelepat AKP Suhendri mengalami luka tusuk di bagian bokong. Beruntung, berhasil dilarikan oleh delapan personil untuk mengamankan diri di camp PT PML. Sedangkan, tujuh orang dari personil gabungan Polsek dan Polres masih dalam penguasaan masyarakat Desa Belukar Panjang.

"Saat ini, tim gabungan dari Polres Bungo, dibantu Kodim Muara Bungo serta personil Ditreskrimsus Polda Jambi dan Brimob Den B Pamenang dipimpin oleh Kapolres Bungo beserta Dandim sudah berada Desa Belukar Panjang dalam membebaskan personil yang sempat disandera," urainya.

"Tim gabungan TNI-Polri berhasil  membebaskan petugas tanpa ada perlawanan dan korban lainnya," sambung Tresnadi.

Dengan adanya kasus ini, pihak kepolisian bersama TNI akan tetap melakukan penyelidikan awal.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X