Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih belum mengumumkan nama-nama yang masuk dalam susunan kabinet di periode kedua kepemimpinannya.
Namun, dia sudah memberikan sejumlah kisi-kisi. Jokowi mengatakan, kabinetnya nanti merupakan kombinasi dari kalangan partai politik (parpol) dan profesional.
Pengamat politik Arif Nurul Iman menilai menteri dari kalangan profesional akan lebih menguntungkan Jokowi. Alasannya?
"Menteri dari kalangan profesional tidak punya loyalitas ganda antara parpol dan presiden. Dia akan loyal ke presiden saja," kata Arif di Jakarta, Selasa (15/10).
Arif juga menilai menteri dari kalangan profesional lebih berkompeten. Jadi, mereka diyakini bakal sangat membantu Jokowi dalam menjalankan roda pemerintahan untuk lima tahun ke depan.
"Mereka lebih kompeten dan bebas dari kepentingan politik parpol sehingga akan bekerja maksimal untuk menjalankan visi Pak Jokowi," tutur Arif.
Sebelumnya, Jokowi sudah mengungkapkan porsi menteri untuk kalangan profesional mencapai 55 persen. Namun, porsi ini bisa saja berubah seiring dengan dinamika politik yang terjadi belakangan ini.
