Raja Salman Asingkan Diri ke Pulau, Usai 150 Bangsawan Arab Saudi Terinfeksi Corona

- Kamis, 9 April 2020 | 20:51 WIB
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. (photo/Reuters/Bandar Algaloud)
Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. (photo/Reuters/Bandar Algaloud)

Wabah virus corona masih menjadi perhatian serius banyak orang dari berbagai penjuru dunia. Pasalnya, virus yang berasal dari Wuhan, Tiongkok ini telah menginfeksi ratusan ribu orang di berbagai dunia, termasuk juga Arab Saudi.

Pangeran Senior Saudi  dilaporkan tengah dalam masa perawatan intensif karena virus corona.

Bahkan, sejumlah anggota kerajaan lainnya juga dikabarkan terinfeksi virus corona.

Di sisi lain, dokter di rumah sakit elit yang merawat anggota Al-Saud tengah menyiapkan sebanyak 500 tempat tidur. 

-
Raja Saudi Salman bin Abdulaziz. (photo/REUTERS/Bandar Algaloud)

"Arahan harus siap untuk V.I.P dari seluruh negara," pesan dari Rumah Sakit Spesialis King Faisal yang diterima The New York Times pada Selasa (7/4/2020).

"Kami tidak tahu berapa banyak kasus yang akan kami dapatkan tetapi waspada, semua pasien kronis harus dipindahkan secepatnya, kasus 'darurat' yang akan diterima lebih awal," lanjut pesan itu.

Enam minggu lalu, sejak Arab Saudi melaporkan kasus virus corona yang pertama, virus corona juga dilaporkan telah menginfeksi keluarga kerajaan.

Pangeran Faisal bin Bandar menjadi salah satu anggota kerajaan yang dilaporkan terinfeksi virus Corona.

Kabar tersebut disampaikan oleh dokter yang menangani dan memiliki hubungan dekat dengan keluarga kerajaan.

Menurut dokter dan orang terdekat kerajaan, anggota kerajaan tertular virus corona usai melakukan perjalanan ke Eropa. 

Tercatat sebanyak 150 bangsawan di kerajaan diketahui telah terinfeksi virus corona.

Hal ini membuat Raja Salman mengasingkan diri untuk menjaga keselamatannya. Raja Salman diketahui mengasingkan diri di sebuah istana pulau dekat kota Jeddah di Laut Merah.

Sementara itu, Putra Mahkota Mohammed bin Salman, putranya dan penguasa de facto yang berusia 34 tahun dikabarkan mundur.

Tak hanya itu, banyak pula menteri yang dilaporkan pergi ke tempat terpencil di pantai yang sama. Mereka berencana untuk membangun kota futuristik yang dikenal dengan Neom.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X