Ramai Soal Flu Babi, WHO Sebut Virus Itu Sudah Ditemukan Sejak 2011

- Jumat, 3 Juli 2020 | 13:07 WIB
Ilustrasi hewan babi. (pixabay/skeeze)
Ilustrasi hewan babi. (pixabay/skeeze)

Pandemi corona yang melanda sejumlah negara, belum lagi usai. Jumlah kematian akibat virus yang berasal dari Tiongkok ini, bahkan terus bertambah setiap harinya.

Belum lagi selesai, kini malah flu babi yang baru-baru ini dipublikasikan di Tiongkok. Terkait dengan ini, Direktur Eksekutif Program Kedaruratan World Health Organization (WHO), Michael Ryan mengatakan bahwa flu babi ini bukanlah virus baru. Ryan menegaskan, virus itu sebenarnya sudah diawasi oleh WHO cukup lama.

-
Direktur Eksekutif WHO, Michael Ryan bersama dengan Dirjen WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus. (REUTERS/Denis Balibouse)

"Saya pikir, penting untuk meyakinkan orang-orang bahwa ini bukan virus baru. Ini adalah virus yang sedang diawasi," ungkap Ryan dilansir dari Xinhua.

"Ini adalah temuan dari pengawasan yang telah dilakukan selama bertahun-tahun," sambungnya.

Kendati demikian, Ryan mengungkapkan bahwa mereka akan tetap melakukan pengawasan ketat terhadap kemunculan virus-virus yang berpotensi menginfeksi manusia.

Ryan menambahkan, virus flu babi ini sudah diawasi oleh otoritas Tiongkok dan jaringan pengawas influenza global di seluruh dunia dan pusat-pusat kerja sama WHO.

-
Ilustrasi babi. (pexels/John Lambeth)

"Itu sudah di bawah pengawasan sejak 2011 dan pada kenyataannya, publikasi terbaru adalah publikasi dari waktu ke waktu dan jelas melaporkan baik tentang evolusi virus ini dalam populasi babi, tetapi juga dalam hal paparan pekerja dari waktu ke waktu," beber Ryan dalam konfrensi pers di laman WHO.

Sebelumnya, tim peneliti dari Tiongkok meneliti virus influenza yang ditemukan pada hewan babi sejak tahun 2011 hingga 2018. Mereka menemukan varian genotipe 4 virus H1N1, yang kemudian dipublikasikan dalam jurnal Amerika Serikat, Proceedings of the National Academy of Sciences.

Meski virus ini sudah ditemukan pada babi sejak tahun 2011, namun Ryan mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap waspada dengan virus ini.

"Kami perlu terus melakukan pengawasan dengan sangat baik terhadap genotipe G4 ini dan kami berharap itu akan terus berlanjut dalam beberapa bulan dan tahun yang akan datang," jelasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X