Sekjen PDIP Ungkap Pertemuan Jokowi dengan Megawati 10 Hari Lalu, Bahas Reshuffle?

- Minggu, 11 April 2021 | 11:12 WIB
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bersama Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin (kanan) pada suatu acara. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bersama Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin (kanan) pada suatu acara. (ANTARA FOTO/Nyoman Budhiana)

Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto membenarkan bilamana ada pertemuan antara Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 10 hari yang lalu. Lantas apa yang dibahas?

Menurut Hasto, pertemuan antara Jokowi dan Megawati membahas hal fundamental tentang bangsa dan negara.

"Pertemuan secara rutin dan periodik dilakukan kedua pemimpin membahas tentang bangsa dan negara, berbagai persoalan-persoalan yang sifatnya fundamental dan strategis dan akan menentukan perbaikan nasib rakyat dan bangsa dan negara ke depan," ujar Hasto, Minggu (11/4/2021).

Mengenai apakah pertemuan tersebut membahas ihwal reshuffle kabinet di dalam pemerintah Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin, menurutnya sepenuhnya kocok ulang kabinet adalah hak prerogatif Presiden.

"PDI Perjuangan oleh Ibu Megawati itu diajarkan berpolitik dengan taat pada aturan main, tata pemerintahan yang baik. Terkait dengan reshuffle itu kan yang memiliki hak prerogatif adalah presiden," tegasnya.

Terkait dengan DPR yang setuju untuk menggabungkan Kemendikbud dengan Kemenristek Hasto pun memberikan apresiasi. Sebab menurutnya baik pemerintah dan DPR sangat memahami betapa pentingnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), yang akan langsung berada di bawah presiden.

"Nasibnya BRIN makin kuat. BRIN di bawah Presiden. BRIN makin menjadi sebuah infrastruktur yang sangat penting bagi percepatan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi itu. Masa kita kalah sama Singapura, sama Korea Selatan yang kemerdekaannya tidak jauh berbeda dengan kita? Itu karena apa? Risetnya. "Bagi PDI Perjuangan, dalam kerangka ideologis, BRIN inilah yang akan menjadi penopang agar Indonesia berdikari," jelas Hasto.

Hasto lalu bercerita, pada saat PDI Perjuangan mencalonkan Jokowi sebagai Presiden, Ketua Umum Megawati Soekarnoputri bukan bicara soal bagi-bagi jabatan politik. Namun justru menyampaikan pentingnya Indonesia memiliki Badan Riset dan Inovasi.

"Ibu Mega menegaskan perlu empat hal. Yaitu meneliti tentang ilmu pengetahuan teknologi berkaitan dengan manusianya, berkaitan floranya, berkaitan fauna, dan berkaitan dengan perkembangan teknologi itu sendiri. Jadi Ibu Mega tidak bicara tentang transaksional," terang Hasto.

"Ibu Mega berbicara tentang kepentingan bangsa dan negara agar kita jalan berdikari perlu BRIN. Maka BRIN ini sangat penting di dalam membangun spirit kita, melalui penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," tambahnya.

Artikel Menarik Lainnya:

 

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X