Polisi yang Sebabkan George Floyd Meninggal, Ditangkap dan Dituntut Pasal Pembunuhan

- Sabtu, 30 Mei 2020 | 18:46 WIB
Protes menyusul kematian di tahanan polisi Minneapolis terhadap pria Afrika-Amerika George Floyd. (Photo/REUTERS/Lucas Jackson)
Protes menyusul kematian di tahanan polisi Minneapolis terhadap pria Afrika-Amerika George Floyd. (Photo/REUTERS/Lucas Jackson)

Petugas kepolisian Minneapolis, Minnesota, AS bernama Derek Chauvin ditangkap dan dituntut pasal pembunuhan atas kasus penangkapan yang menewaskan George Floyd, seorang pria berkulit hitam, Jumat (29/5/2020).

Dalam pernyataan media, Jaksa Wilayah Hennepin, Mike Freeman menjelaskan bahwa Chauvin telah ditangkap dan telah dikenai hukuman terkait penangkapan yang menewaskan George Floyd.

"Dia sedang berada di tahanan dan telah dikenai hukuman atas kasus pembunuhan," katanya.

"Kami mengantongi bukti, ada video yang direkam warga dengan hal menyeramkan, mengerikan, dan menakutkan yang kami saksikan lagi dan lagi; ada juga kamera yang dipasang di badan petugas, serta kesaksian sejumlah saksi mata," jelas Freeman.

Video yang sempat beredar di media sosial itu memperlihatkan Chauvin menekan leher Floyd ke tanah menggunakan lututnya pada Senin (25/5/2020) lalu.

Meski sempat mengatakan dirinya sulit bernafas, Floyd tetap diperlakukan seperti itu dan akhirnya meninggal dunia.

Kini Chauvin ditangkap setelah mengakibatkan protes massa di Minneapolis atas pembunuhan tersebut. Protes massa itu berujung kerusuhan selama tiga malam berturut-turut.

Setelah kejadian itu, Chauvin dan tiga rekannya sesama polisi yang berada di lokasi telah dipecat.

Mereka dipecat dari Departemen Kepolisian Minneapolis pada Selasa (26/5/2020). Ketiga polisi yang berada di lokasi tersebut ialah Thomas Lane, Tou Thao, dan J Alexander Kueng.

Jaksa Freeman menjelaskan penyelidikan sedang berlangsung. Jika Chauvin terbukti bersalah, maka dia akan dipenjara selama 25 tahun. Tidak menutup kemungkinan ketiga rekannya juga mendapatkan hukuman.

Sebelum Chauvin ditangkap, Gubernur Minnesota Tim Walz sempat meminta masyarakat agar menghentikan aksi protes yang disertai kekerasan, termasuk pembakaran gedung dan area khusus kepolisian, serta penjarahan.

Artikel Menarik Lainnya

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X