Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara perihal kebijakan masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) periode 11-24 Januari tidak berjalan efektif.
Mengenai hal tersebut, Anggota Komisi IX DPR RI Rahmad Handoyo sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi. Pasalnya kerumunan dan mobilitas masyarakat masih belum mereda.
“Dari evaluasi pelaksanaan PPKM memang saya kira apakah ini bisa menekan atau turun signifikan, ternyata tidak. Kerumunan masih ada, mobilitas masyarakat juga tidak ada perubahan, ya berbeda hanya perkantoran ya,” kata Rahmad kepada Indozone, Senin (1/2/2021).
Menurut Rahmad berdasarkan statistik yang ada di masa PPKM periode 11-24 Januari angka penularan masih tinggi lantaran tingginya mobilitas masyarakat.
“Terbukti dengan banyaknya orang terpapar dan masih terus diatas 12.000 bahkan kemarin sampai 14.000,” jelasnya.
Baca Juga: Jokowi Bicara Soal PPKM: Tidak Efektif, Implementasi Tak Tegas dan Tak Konsisten
Disamping itu, Politisi PDIP ini memandang pemerintah harus segera mengambil tindakan ataupun langkah tegas dalam menekankan Covid-19.
“Ini memang harus ada tindakan, langkah lebih tegas lagi. Sambil kita menunggu implementasi perpanjangan dari perpanjangan tahap kedua PPKM ini,” tandasnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membahas pendisiplinan melawan COVID-19, saat menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju pada Jumat (29/1) di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat.
Presiden Jokowi menilai penerapan PPKM periode 11 Januari hingga 24 Januari tidak berjalan efektif. Jokowi menyebut implementasinya tidak tegas dan tidak konsisten.
"Saya ingin menyampaikan yang berkaitan dengan PPKM tanggal 11 Januari-25 Januari. Kita harus ngomong apa adanya, ini tidak efektif. Mobilitas masih tinggi karena indeks mobility-nya ada. Di beberapa provinsi, Covid-nya masih naik," kata Jokowi dikutip dari Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden, Minggu (31/1/2021).