Pendidikan Literasi Lemah, Fenomena Buzzer akan Terus Ada

- Sabtu, 13 Februari 2021 | 17:37 WIB
Ilustrasi sosial media. (Freepik)
Ilustrasi sosial media. (Freepik)

Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Romo Benny Susetyo turut menyoroti fenomena buzzer yang ada sekarang. Menurutnya buzzer adalah alat yang mengancam kehidupan demokrasi, keberagaman dan kebersamaan sebagai bangsa.

Ia berkata, fenomena buzzer akan terus terjadi selama pendidikan literasi lemah, pendidikan kritis lemah, dan tidak ada etika dalam hal penggunaan media sosial.

“Hal ini terjadi karena salah satunya kesadaran politik etis enggak ada,” tegas Romo Benny kepada wartawan, Sabtu (13/2/2021).

Romo Benny menekankan sejatinya buzzer bisa sebagai medium digunakan untuk menjual sebuah ide atau gagasan, sehingga yang terjadi di ruang publik adalah adu gagasan.

Dengan demikian, kata Romo Benny, jangan sampai orang-orang yang punya gagasan dan memiliki kemampuan, tidak bisa berperan di dalam ruang publik.

Disisi lain, Romo Benny berharap para propaganda tak lagi hanya bicara yang negatif. Tetapi berbicara hal yang positif, bangsa dan dan negara, kemajemukan, dan keberagaman.

“Kalau bicara buzzer, seharusnya punya komitmen pada masa depan negara, itu di atas segala-galanya.  Kalau ruang demokrasi tanpa gagasan maka muncul pemimpin yang kerdil, pemimpin yang dikarbit,” tuturnya.

Diketahui sebelumnya fenomena buzzer kembali menjadi sorotan Ekonom sekaligus mantan menteri koordinator ekonomi Kwik Kian Gie mengungkap kabar mengejutkan.

Kwik mengaku diserang habis-habisan oleh para buzzer usai menyampaikan kritik tentang utang negara dan bahkan sampai ketakutan. Dia belum pernah setakut ini ketika menyampaikan kritik terhadap pemerintah.

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisaan, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik-kritik tajam. tidak sekalipun ada masalah," cuitnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X