Satu Keluarga Kristen Dibantai di Sigi, Ketua Persekutuan Gereja Minta Teroris Dihabisi

- Sabtu, 28 November 2020 | 16:40 WIB
Cuplikan pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah. (istimewa)
Cuplikan pembantaian di Sigi, Sulawesi Tengah. (istimewa)

Pembantaian satu keluarga di sebuah rumah ibadah di Dusun 5 Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Palolo, Sigi, Sulawesi Tengah menjadi sorotan publik dalam beberapa jam terakhir. Bahkan media internasional juga ikut menyorot kasus ini.

Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGI) Gomar Gultom, melalui akun Facebook-nya menyampaikan prihatian atas kejadian tersebut.

"Saya mengungkapkan belarasa kepada keluarga yang ditinggal dan umat Bala Keselamatan di Lembantongoa," katanya.

Kasus ini membawa ingatannya pada sejumlah kasus kekerasan lain yang pernah terjadi di wilayah Sulawesi Tengah. Gomar berharap, polisi dapat bertindak cepat memberantas kelompok radikal yang diduga dalang di balik peristiwa tersebut.

"Terkait dengan ini tentu kita sangat berharap agar aparat keamanan menuntaskan sisa-sisa kombatan teroris, agar masyarakat bebas dari ancaman teror, khususnya di sekitaran Poso dan Sigi. Kehadiran Negara diperlukan di seluruh pelosok negeri untuk memulihkan rasa aman dalam diri masyarakat," katanya.

Gomar pun mengimbau masyarakat, khususnya di lokasi kejadian, untuk tetap tenang dan menyerahkan penanganan masalah ini sepenuhnya kepada aparat. 

"Marilah kita semua bahu membahu menciptakan keamanan dan kenyamanan bersama di negeri tercinta ini. Kolaborasi dan kerja-kerja tokoh agama lintas kepercayaan bersama pemerintah diperlukan untuk mengatasi masalah radikalisme dan terorisme di dalam negeri, bahkan dunia ini," imbuhnya.

Kapolres Sigi, AKBP Yoga Priyautama menjelaskan saat ini aparat kepolisian masih menuju ke lokasi pembunuhan untuk melakukan pengecekan.

Ia belum dapat memberikan informasi lebih terkait pembunuhan satu keluarga ini, apakah ada keterkaitan dengan Kelompok DPO Mujahidin Indonesia Timur Poso, atau tidak.

"Kami masih cek, lokasinya itu di atas bukit. Nanti kita informasikan lagi ya,'' terangnya.

Diketahui pula, selain rumah ibadah Bala Keselamatan, pelaku juga membakar enam rumah warga lainnya.

Karo Penmas Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Pol Awi Setiyono menyebutkan bahwa Polsek Palolo awalnya mendapat informasi dari masyarakat soal adanya korban tewas hingga rumah warga dibakar. 

Setelah di cek di TKP, polisi menemukan beberapa jasad korban dalam kondisi mengenaskan.

"Anggota Polsek Palolo datang ke TKP. Sesampai di TKP anggota Polsek Palolo menemukan empat mayat dan tujuh rumah warga dalam kondisi terbakar," kata Brigjen Awi kepada wartawan, Sabtu (28/11/2020).

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X