Aksi percobaan penjambretan terjadi di kawasan Jakarta Pusat dengan korban seorang perwira marinir beberapa waktu yang lalu. Tim khusus bentukan Polda Metro Jaya pun masih memburu komplotan jambret itu dan tengah mendalami kamera CCTV di sekitar lokasi.
"Saat ini kita masih melakukan pengejaran, kita juga masih mendalami kamera CCTV di sekitar lokasi," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (28/10/2020).
Pihak kepolisian juga sedang mencari kamera CCTV lainnya di sekitar lokasi kejadian. Tujuannya untuk memudahkan polisi mengidentifikasi pelaku penjambretan tersebut.
Dari hasil kamera CCTV yang didapat polisi, terekam ada dua sepeda motor diduga pelaku penjambretan. Pelat nomor kedua motor itu pun masih terlihat gelap alias belum terditeksi.
"Kita identifikasi ada diduga dua motor dari CCTV tapi masih kita dalami dua motor itu karena arahnya sama. Satu mengawasi dan satu merebut barang korban," ungkap Yusri.
Lebih jauh Yusri mengatakan pihaknya akan mempelajari rekaman CCTV itu melalui laboratorium forensik (labfor). Tujuan untuk melihat terang dan mudah mengidentifikasi pelaku dibaliknya.
"Ini masih kita dalami dan masih akan kita cek di labfor untuk membuat terang semuanya," kata Yusri.
Seperti diketahui aksi penjambretan dengan korban pesepeda marak terjadi dan kali ini korbannya seorang anggota TNI. Kala itu, korban sedang bersepeda di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Setibanya di seberang gedung Kementerian Pertahanan, korban dilakukan percobaan penjambretan. Para pelaku mencoba merebut tas korban namun dihalau oleh korban.
Akibat saling tarik itu, korban terjatuh dari sepedanya dan mengalami luka pada bagian wajah. Pihak kepolisian sendiri masih memburu pelaku kejahatan jalanan itu.
