Penyimpan Ratusan KJP Berikan Pinjaman ke Para Orangtua Murid karena Iba

- Kamis, 16 Juli 2020 | 11:22 WIB
Pedagang pakaian dan peralatan sekolah, Tanti Andriani. (ANTARA/Devi Nindy)
Pedagang pakaian dan peralatan sekolah, Tanti Andriani. (ANTARA/Devi Nindy)

Pedagang yang menyimpan 219 Kartu Jakarta Pintar (KJP), Tanti Andriani mengakui memberikan pinjaman uang dengan jaminan karena merasa iba melihat orangtua para murid yang kesulitan di tengah pandemi COVID-19.

"Saya orangnya suka iba, saya tadinya juga berawal dari orang susah, jadi kalau ada yang minta bantu ya adalah rasa iba," kata Tanti, Rabu (15/7/2020).

Tanti juga mengungkapkan bahwa jaminan KJP tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan dengan para orangtua murid. Bahkan, kata Tanti, ada orangtua yang nekat menggadaikan STNK motornya, namun ia enggan menerima.

"Jadi saya lebih ke unsur kasihan ya, apalagi sekarang kalau enggak ada jaminan kan susah juga kita minjamin soalnya enggak tahu mereka tinggal dimana," ujar Tanti.

Tanti mengaku banyak orangtua murid yang datang padanya untuk meminjam uang atau meminta keringanan untuk membeli seragam sekolah.

Dalam kesempatan itu, Tanti juga menepis tuduhan yang mengatakan bahwa dirinya adalah seorang rentenir. Tuduhan tersebut datang dari pengaku polisi dan wartawan.

"Kalau saya rentenir, mending saya jual duit di jalan-jalan, demi Allah saya bukan rentenir," ujar Tanti.

Tanti membenarkan pada 4 Mei 2020 malam, usai didatangi pengaku-ngaku polisi, dia dibawa berkeliling menggunakan mobil dan diancam akan dibawa ke Mapolda Metro Jaya. Tanti kemudian dimintai uang Rp50 juta sebagai jaminan agar tidak diproses hukum.

Sesuai hasil kesepakatan, ia akhirnya memberikan uang Rp6 juta kepada oknum tersebut. 10 hari setelah kejadian, Tanti akhirnya melaporkan peristiwa yang dialaminya ke Polsek Kalideres Jakarta Barat.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Zega

Rekomendasi

Terkini

X