Paus Fransiskus Kecam Negara Produsen Senjata yang Tolak Imigran

- Senin, 30 September 2019 | 10:28 WIB
REUTERS/Tony Gentile
REUTERS/Tony Gentile

Paus Fransiskus mengecam negara-negara produsen senjata untuk berperang di wilayah negara lain, namun menolak untuk menampung para pengungsi yang mencari suaka akibat peperangan itu.

Pimpinan Katolik berusia 82 tahun yang orang tuanya merupakan imigran Italia itu kerap menyoroti persoalan para pencari suaka pada masa keuskupannya. Ia tercatat kerap mengecam kebijakan imigrasi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan politisi anti-imigran di Eropa.

"Perang hanya berdampak pada sebagian wilayah di dunia, namun senjata perang diproduksi dan dijual oleh wilayah dunia lainnya yang mana tidak mau menampung para pengungsi korban konflik yang terjadi," ujar Paus dalam khotbahnya di Lapangan Santo Petrus, Vatikan, Minggu (29/9).

Dalam khotbahnya di hadapan 40.000 orang itu, Paus mengkritik soal perdagangan senjata dan migrasi, sekaligus dalam rangka memperingati Hari Imigran dan Pengungsi Sedunia.

Ia juga menyebut bahwa dunia saat ini semakin 'elitis dan jahat terhadap yang tersisih'. Karena itu, ia berpesan kepada umat Nasrani untuk merangkul mereka yang terbuang.

"Ini artinya kita menjadi tetangga bagi semua yang teraniaya dan terlantar di jalanan di dunia kita ini, menenangkan luka mereka, dan membawa ke penampungan terdekat di mana kebutuhan mereka dapat terpenuhi," ujarnya.

Usai memberikan khotbah, Paus Fransiskus lalu meresmikan sebuah patung besar di lokasi itu yang menggambarkan sekumpulan imigran dan pengungsi dari beragam keyakinan dan masa berbeda dalam sejarah.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X