Saling Klaim Paling Berhak Jabat Ketua MPR

- Minggu, 21 Juli 2019 | 19:18 WIB
Presiden Jokowi di antara tokoh-tokoh KIH dan KMP saat hadir dalam pembukaan Rakernas PAN, di Bidakara, Jakarta, Rabu (6/5/2015)/setkab.go.id
Presiden Jokowi di antara tokoh-tokoh KIH dan KMP saat hadir dalam pembukaan Rakernas PAN, di Bidakara, Jakarta, Rabu (6/5/2015)/setkab.go.id

Perebutan kekuasaan politik di Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) mulai menghangat. Partai yang lolos ke parlemen mulai melakukan manuver agar bisa merebut kursi ketua MPR.

Paling tidak, Partai Kebangkitan Bangsa sudah terang-terangan menginginkan kursi ketua MPR bagi ketumnya Muhaimin Iskandar atau akrab dipanggil Cak Imin.

Selain itu, Golkar dan Gerindra memberikan sinyal, jika partai nomor dua dan tiga peraih kursi terbanyak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) juga menginginkan kursi pimpinan MPR bagi kadernya.

Sistem pemilihan pimpinan MPR aka ditentukan oleh paket yang akan diusung.  Paling tidak, pemilihan bakal berlangsung akhir September atau awal Oktober 2019. "Saat ini proses komunikasi masih dalam tahap awal," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.

Ia memberikan sinyal, jika masih sangat terbuka kemungkinan dalam pemilihan pimpinan MPR RI, seperti membuat satu paket dengan partai pengusung Prabowo-Sandi pada Pemilu Presiden 2019 atau bersama Koalisi Indonesia Kerja.

"Anda tahu bahwa selalu akhirnya kemudian lobi-lobi yang akan menentukan, itu sekarang sedang dalam proses awal. Apakah akan melebur dalam satu paket atau dua paket, nanti kita bicarakan," ujarnya.

Ketua Bidang Media dan Penggalangan Opini DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menegaskan, partainya paling layak mendapatkan kursi Ketua MPR karena sebagai pemenang kedua di pemilihan legislatif 2019.

"Partai Golkar akan memprioritaskan kepada Koalisi Indonesia Kerja untuk lebih mensolidkan dukungan ketua MPR RI untuk Partai Golkar," ujarnya.
 

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X