Fakta Siswi SMP Bunuh Diri di Sumenep, Pernah Minggat Karena Tak Mau Dinikahkan Dini

- Sabtu, 29 Mei 2021 | 18:36 WIB
Ilustrasi pernikahan dini. (ist)
Ilustrasi pernikahan dini. (ist)

Kasus gadis remaja SMP yang tewas bunuh diri usai dinikahkan di Desa Kolo-kolo, Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menyita perhatian publik.

Gadis tersebut, Rakiyatul Annisa (15 tahun), meninggal dunia dengan kondisi mulut mengeluarkan busa pada Selasa siang (25/5/2021). Ia diduga menenggak racun untuk mengakhiri hidupnya.

Yang bikin kasus ini jadi sorotan, gadis yang masih duduk di bangku kelas 3 atau kelas IX SMP Negeri 2 Arjasa itu jauh-jauh hari sudah sering menyatakan bahwa dirinya tidak mau menikah.

Tahun lalu, tahun 2020, ia bahkan sempat minggat dari rumah selama hampir sepekan karena menolak dinikahkan.

Kepada para sahabatnya di sekolah, ia pernah mengatakan bahwa dunia sudah berakhir kalau ia sampai dinikahkan orang tuanya.

Namun rupanya hal tersebut tak membuat orang tuanya insaf dan membatalkan niat menikahkannya. Alih-alih, mereka tetap ngotot menikahkan putri mereka yang masih berumur 15 tahun itu.

Rakiyatul bunuh diri hanya berselang beberapa jam usai dinikahkan. Ia dinikahkan pada pagi hari, dan ditemukan tak bernyawa pada siang harinya.

Adapun Rakiyatul dipaksa menikah oleh orang tuanya, dengan seorang pemuda desa asal Desa Batu Tali, masih di wilayah kecamatan yang sama.

Gadis tersebut sempat dilarikan ke Puskesmas Arjasa, namun nahas nyawanya tak terselamatkan di perjalanan.

Catatan Redaksi:

Bunuh diri biasanya disebabkan karena depresi. Depresi, oleh karenanya, tidak boleh dianggap remeh. Jika Anda merasakan tendensi untuk melakukan bunuh diri, atau melihat teman atau kerabat yang memperlihatkan tendensi tersebut, sangat disarankan untuk menghubungi dan berdiskusi dengan pihak terkait, seperti psikolog, psikiater, maupun klinik kesehatan jiwa.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X