Taliban Temui Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai di Kabul, Bahas Pemerintahan

- Kamis, 19 Agustus 2021 | 19:32 WIB
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, didampingi oleh utusan perdamaian utama pemerintah lama, Abdullah Abdullah, duduk untuk berbicara dengan anggota delegasi Taliban, 19 Agustus 2021.  (photo/Handout via REUTERS)
Mantan Presiden Afghanistan Hamid Karzai, didampingi oleh utusan perdamaian utama pemerintah lama, Abdullah Abdullah, duduk untuk berbicara dengan anggota delegasi Taliban, 19 Agustus 2021. (photo/Handout via REUTERS)

Pada Rabu (18/8) waktu setempat, Anggota senior Taliban bertemu dengan mantan presiden Afghanistan Hamid Karzai dan pejabat tinggi 'Abdullah Abdullah' di ibu kota Kabul.

Mereka bertemu untuk membahas struktur pemerintahan baru di negara itu.

Dikutip dari The Guardian, Hamid Karzai telah membantu memastikan terjadinya perpindahan kekuasaan yang mulus dan damai, dari pemerintahan Presiden Ashraf Ghani ke Taliban.

Untuk diketahui, Hamid Karzai adalah pemimpin Afghanistan pertama yang didukung Barat setelah invasi pimpinan AS menggulingkan Taliban pada 2001 dan tetap menjabat hingga 2014.

Juru Bicara Taliban, Wahedullah Hashimi, mengatakan bahwa Afghanistan kemungkinan akan diperintah oleh satu dewan dari kelompok tersebut.

Saat ini masih belum diketahui siapa yang akan menjadi penguasa dari Afghanistan di bawah rezim Taliban, meskipun pemimpin agung Taliban, Hibatullah Akhundzada, menjadi calon kuat.

Baca juga: Italia Ingin Selenggarakan KTT Luar Biasa G20 Untuk Bahas Afghanistan

Sementara itu, para petinggi Taliban "telah mengatakan mereka memaafkan semua mantan pejabat pemerintah dan dengan demikian tidak perlu bagi siapa pun untuk meninggalkan negara itu," kata Site, setelah Taliban menerbitkan gambar pertemuan antara Karzai dan perunding Taliban Anas Haqqani.

Hashimi menegaskan bahwa mereka tak akan menerapkan demokrasi.

"Tidak akan ada sistem demokrasi sama sekali karena tidak memiliki basis di negara kami," kata Hashimi kepada Reuters.

"Kami tidak akan membahas sistem politik seperti apa yang harus kami terapkan di Afghanistan karena sudah jelas. Ini adalah hukum syariah dan hanya itu."

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X