Habib Rizieq Emosi Disepelekan Jaksa Statusnya Imam Besar Hanya Isapan Jempol Belaka

- Jumat, 18 Juni 2021 | 15:33 WIB
Habib Rizieq Shihab saat tiba di tanah air. (Foto/Antara)
Habib Rizieq Shihab saat tiba di tanah air. (Foto/Antara)

Habib Rizieq Shihab (HRS) emosi menanggapi pernyataan jaksa yang sepelekan status Imam Besar yang disandangnya saat membacakan duplik di Pengadilan Negeri Jakarta Timur.

Pada sidang pledoi kemarin, jaksa mengatakan dengan kalimat pembuka  jika gelar Imam Besar itu hanyalah isapan jempol belaka dan menganggap ucapan ini adalah sesuatu yang sepele tanpa memikirkan dampak apa yang akan terjadi ke depannya.

Edy Mulyadi melalui kanal yotube Bang Edy Channel mengungkapkan jika kata pembuka yang disampaikan oleh jaksa tersebut sangat menarik perhatian karena ditulis oleh Habib dengan cetak miring dan di bold. 

Ia membacakan duplik yang ia dapatkan melalui pengacara HRS, Aziz Yanuar. Dalam duplik tersebut tertulis jelas habib mengatakan jika jika kata tersebut tidak akan sepele jika menyangkut umat Islam.

"Saya katakan sepele kalau hanya berkaitan dengan kepribadian saya semata, tapi saya katakan tidak sepele kalau sudah terkait dengan kepentingan umat Islam," baca Edy pada duplik seperti di kutip oleh Indozone.id (18/6/2021).

Edy mengatakan kembali jika HRS juga mengatakan dalam duplik jika seluruh replik Jaksa Penuntut Umum di penuhi oleh gelora emosi.

"Saya sesalkan replik JPU dibuka dengan masalah yang sepele tapi tidak sepele tersebut, sehingga seluruh replik JPU di isi dan di penuhi dengan gelora emosi dan persoalan sepele tapi tidak sepele tersebut," tambah Edy.

Masalah sepele dan tak sepele yang di maksud oleh HRS adalah tatkala jaksa mengatakan jika Gelar Imam Besar adalah hanya isapan jempol belaka.

Pernyataan itu ditulis langsung oleh Habib Rizieq Shihab melalui tulis tangan menanggapi ucapan jaksa.

"Ternyata yang di dengung-dengungkan sebagai seorang Imam Besar hanyalah isapan jempol belaka," tulis Habib.

"Kemudian kalimat pembuka tersebut entah oleh siapa dan dengan maksud apa di foto dari replik JPU, dan di sebarluaskan via media sosial, ke para pejabat tinggi negara serta tokoh nasional. Hingga akhirnya viral hingga sampai ke umat Islam di mana-mana," sambung Edy.

Habib juga mengatakan jika ia tak pernah menyebut dirinya sebagai Imam Besar, karena  dia tahu betul akan banyaknya kekurangan yang dimiliki.

"JPU yang terhormat, ketahuilah bahwa saya tidak pernah menyebut diri saya sebagai Imam Besar, apalagi mendeklarasikan diri sebagai Imam Besar karena saya tau dan menyadari betul betapa banyak kekurangan dan kesalahan yang saya miliki, sehingga saya pun berpendapat bahwa saya belum pantas di sebut sebagai Imam Besar," pungkasnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X