Gegara Terawan Dipecat, Menkumham Usul Pemberian Izin Praktik Dokter Ditentukan Negara

- Kamis, 31 Maret 2022 | 17:52 WIB
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPR di komplek Parlemen, Jakarta. (ANTARA/Muhammad Adimaja)
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly mengikuti Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi III DPR di komplek Parlemen, Jakarta. (ANTARA/Muhammad Adimaja)

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna H Laoly angkat bicara mengenai keputusan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang memberikan sanksi pemecatan kepada dr. Terawan.

Atas pemecatan tersebut, dr Terawan kini tidak bisa melayani pasien karena izin praktiknya telah dicabut oleh IDI.

"Saya sangat menyesalkan keputusan IDI, apalagi sampai memvonis tidak diizinkan melakukan praktik untuk melayani pasien," ungkap Yasonna dalam unggahan di akun Instagram pribadinya, seperti dilihat Indozone pada Kamis (31/3/2022).

Merespon adanya polemik ini, Yasonna memberi saran bilamana pemerintah perlu membuat sebuah Undang-Undang yang terkait izin praktik dokter. Di mana dalam hal ini tak lagi berada di bawah IDI, namun harus di bawah Kemenkes.

"Posisi IDI harus dievaluasi. Kita harus membuat Undang-undang yang menegaskan izin praktik dokter adalah ranah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Kesehatan," tuturnya.

Di kesempatan yang berbeda, Yasonna menjelaskan alasan kenapa lebih baik pemberian izin praktik dokter menjadi domain negara daripada diberikan kepada satu organisasi profesi.

“Saran kami dan masukan dari banyak pihak saya kira revisi ini perlu, UU praktik kedokteran, UU pendidikan kedokteran, kami akan review lagi untuk kita satukan supaya nanti lebih baik penataannya,” tutur Yasonna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/3/2022).

Dilanjutkan Yasonna alangkah baiknya IDI lebih baik konsentrasi dalam penguatan dan perbaikan kualitas dokter. Sebab saat ini banyak masyarakat yang berobat ke Singapura dan Malaysia.

“Banyak sekali lagi orang yang lebih banyak berobat ke, di Sumatera Utara misalnya orang mengapa lebih senang berobat ke Penang? Kalau di Sumatera Utara ke Penang, kalau dari Riau ke Malaka, triliun habis. Kalau orang Jakarta masuk ke Singapura, yakan? padahal S1-nya dokter-dokter itu apalagi yg dari malaysia itu kebanyakan dari kita,” tandas Yasonna.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X