Ikuti Presiden Ghani, Gubernur Bank Sentral Afghanistan Melarikan Diri dari Kabul

- Selasa, 17 Agustus 2021 | 18:01 WIB
Kiri: Ajmal Ahmady, (photo/Twitter) Kanan: Anggota Taliban di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. (photo/REUTERS/Stringer/ilustrasi)
Kiri: Ajmal Ahmady, (photo/Twitter) Kanan: Anggota Taliban di luar Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul, Afghanistan. (photo/REUTERS/Stringer/ilustrasi)

Gubernur bank sentral Afghanistan Ajmal Ahmady juga ikut melarikan diri dari Kabul.

Selain itu ia mempertanyakan kesetiaan pasukan keamanan Afghanistan dan menyalahkan Presiden Ashraf Ghani serta penasihatnya yang tidak berpengalaman atas jatuhnya negara itu ke Taliban dengan cepat dan kacau.

Melalui akun Twitternya, Ajmal Ahmady merinci bagaimana dia bekerja di bank sampai militan berada di gerbang kota Kabul. Ahmady mengatakan bahwa pasokan dolar AS berkurang.

"Pada hari Minggu saya mulai bekerja. Laporan sepanjang pagi semakin mengkhawatirkan. Saya meninggalkan bank dan meninggalkan deputi yang bertanggung jawab. Saya merasa tidak enak meninggalkan staf," katanya.

"Itu tidak harus berakhir seperti ini. Saya muak dengan kurangnya perencanaan apa pun oleh kepemimpinan Afghanistan. Melihat di bandara mereka pergi tanpa memberi tahu orang lain."

Baca juga: Kenalan dengan Syuci Indriani yang Tampil di Tiga Nomor Para Renang Paralimpiade Tokyo

Seperti yang diketahui, Ahmady ditunjuk sebagai pelaksana tugas Gubernur Bank Sentral Afghanistan lebih dari setahun yang lalu, setelah sebelumnya bekerja di Kementerian Keuangan AS, Bank Dunia dan ekuitas swasta, menurut biografi singkat yang diposting di situs web pemerintah.

Seiring kemajuan Taliban, Ahmady mengatakan pasar mata uang Afghanistan panik, terutama setelah Bank Sentral pada Jumat diberitahu tidak akan menerima dolar lagi, mendorong harga mata uang Afghanistan, turun tajam.

"Saya mengadakan pertemuan pada Sabtu untuk meyakinkan bank dan penukar uang untuk menenangkan mereka. Saya tidak percaya itu adalah satu hari sebelum Kabul jatuh," kata Ahmady.

Dia mengatakan mata uang turun sejauh 100 terhadap dolar, penurunan sekitar 23 persen, sebelum stabil di 86.

Ahmady mengatakan dia naik pesawat militer di tengah kekacauan di landasan setelah penerbangan komersial yang dia pesan dibanjiri penumpang. Tidak jelas pesawat militer mana yang dia naiki dan dia tidak menyebutkan tujuannya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X