Sekitar 404 rumah di Desa Lembah Sari, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB), rusak karena diterjang banjir bandang pada Senin (6/12/2021). Hujan dengan intensitas tinggi menjadi salah satu penyebab banjir.
"Di antaranya 37 rumah rusak parah karena tertimbun lumpur sedangkan sisanya rusak sedang," kata Kepala Dusun Lembah Sari, Yusron, dilansir Antara, Rabu (8/12/2021).
Kebanyakan rumah rusak akibat tertimbun lumpur yang terbawa banjir bandang. Warga pun sempat dievakuasi, namun kini sudah mulai membersihkan puing-puing rumahnya.
Sementara itu, korban banjir di Batulayar Utara, Lombok Barat juga membutuhkan pakaian bekas dan perlengkapan bayi dari pampers sampai minyak kayu putih. Warga juga sangat membutuhkan bantuan sembako.
"Kami benar-benar membutuhkan, barang-barang kami habis diterjang banjir," kata Sukinah, salah seorang warga.
Kerugian Rp100 miliar.
Di sisi lain, Kadis Perumahan dan Permukiman Kabupaten Lombok Barat, H Lalu Winengan, memperkirakan kerugian akibat banjir yang terjadi di beberapa bagian wilayah Lombok Barat sekitar Rp100 miliar.
Nilai kerugian itu berdasarkan kerusakan yang terjadi akibat banjir di wilayah Kecamatan Sekotong, Batu Layar, Gunung Sari, dan Lingsar di Kabupaten Lombok Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
"Saat gempa 2018 lalu yang rusak itu kebanyakan rumah, kalau banjir ini selain menyebabkan rumah juga hilangnya harta benda karena rusak ataupun terbawa arus air, seperti TV, kulkas, perabotan rumah tangga, dan tempat tidur," katanya.
"Misalkan banjir di Desa Ranjok itu ada 251 rumah terendam, rumahnya masih utuh, tetapi perabotan, alat elektronik, pakaian anak sekolah, dan lainnya rusak dan hanyut, sehingga kerugian itu kita perkirakan Rp100 miliar," ia menambahkan.
Akibat banjir ini, 5 orang meninggal dunia dan sekitar 5 ribu keluarga terdampak.
