Sinyal Jokowi “Main Hati” dengan Prabowo Dinilai Makin Jelas Jelang Pilpres 2024

- Minggu, 7 Agustus 2022 | 17:20 WIB
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta. (Antara/Akbar Nugroho Gumay).
Presiden Joko Widodo (kanan) berjabat tangan dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto usai melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta. (Antara/Akbar Nugroho Gumay).

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut sangat dekat dengan Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Bahkan, Jokowi juga disebut bakal mendukung Prabowo untuk maju menjadi calon presiden (capres) pada 2024 mendatang.

Hal tersebut diungkapkan oleh penggagas simpatisan #Jokpro2024, M Qodari dalam sebuah diskusi yang digelar Total Politik. Qodari menilai Jokowi sebagai Presiden saat ini sudah terlihat dekat dengan Prabowo.

"Dalam hal ini sangat wajar Pak Jokowi dekat dengan Prabowo karena ya menterinya dan simbol persatuan kesatuan termasuk situasi pandemi covid perlu ada vaksinasi dan sebagainya disini peran Prabowo besar," kata Qodari di Warung Wow, Jakarta Selatan, Minggu (7/8/2022).

Qodari menilai Jokowi sudah terlihat nyaman dengan Prabowo dilihat dari gestur mereka. Bahkan, dia menilai ada dukungan tersendiri dari Jokowi ke Prabowo.

"Kalau itu benar ini sinyal paling terang Pak Jokowi ada hati, Pak Jokowi main hati dengan Prabowo," beber Qodari.

Mengenai 2024, Qodari menyebut Jokowi mendukung Prabowo karena Prabowo yang paling mudah untuk menjadi capres dibanding nama-nama lainnya.

"Menurut saya perkembangan-perkembangan ini penting tetapi secara rasional sangat masuk akal Pak Jokowi dekat dan dukung Prabowo karena balik lagi diantara capres yang paling mungkin itu dia (Prabowo)," kata Qodari.

-
Diskusi Total Politik, M Qodari (dua dari kanan). (INDOZONE/Samsudhuha Wildansyah).

BACA JUGA: Prabowo Digugat Karena Tak Kunjung Pecat M. Taufik, Riza Patria Bahas Kader Harus Patuh

Selain itu, Qodari juga berbicara perihal dukungan Jokowi ke Ganjar. Analisisnya, mendukung ganjar mempunyai banyak resiko.

"Mendukung Mas Ganjar itu punya risiko politik besar. Ketika mendukung Ganjar dan Ganjar tidak didukung PDIP. PDIP suasananya itu mendukung Puan, suasana kebatinan Puan," kata Qodari.

"Jadi bisa dibayangkan kalau Ganjar, Puan maju, Jawa Tengah itu terbelah. Saya garis bawahi dua-duanya itu akan hancur karena punya basid yang sama tapi dibelah dua," sambungnya.

Dalam kesempatan yang sama, politikus PDIP, Effendi Simbolon menyebut jika pilpres masih jauh. Artinya, dukungan Jokowi bisa berubah sesuai dinamika dan kondisi.

"Ini kan kalau pemilunya besok tapi kan pemilunya masih 500 hari lagi. Oleh karenanya jangan lagi berandai-andai karena ini, karena itu," pungkas Effendi.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X