Angka Dukungan Partai Golkar belum Menanjak Jelang Pemilu 2024, Ini Penyebabnya

- Senin, 31 Oktober 2022 | 22:00 WIB
Akbar Tanjung dan Airlangga Hartarto (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad)
Akbar Tanjung dan Airlangga Hartarto (INDOZONE/Harits Tryan Akhmad)

Menjelang pemilhan umum (Pemilu) 2024 beberapa partai politik sudah mulai memanaskan mesinnya, tapi ada juga yang belum menjalankan. Alhasil elektabilitasnya pun tak juga merangkak naik dan bahkan mengalami penurunan. 

Sebagaimana survei SMRC yang menyatakan dibanding hasil Pemilu 2019, dukungan kepada PDIP melompat naik dari 19,3% menjadi 24%. Sedangkan Gerindra naik dari 12,6% menjadi 13,4%. Partai Golkar menurun dari 12,3% menjadi 8,5%.

Menurut Direktur Eksekutif Para Syndicate Ari Nurcahyo, turunnya elektabilitas Partai Golkar disebabkan oleh mesin partai yang masih bekerja setengah hati. Faksi-faksi internal partai belum solid dalam mengusung Ketum Airlangga Hartarto sebagai capres dari partai berlambang pohon beringin itu. 

“Mesin partai setengah hati dalam pencapresan Airlangga," ujar Ari kepada wartawan, Senin (31/10/2022).

Baca Juga: Bertemu di Istana, Cak Imin: Presiden Jokowi Minta Parpol Bisa Jaga Suasana Jelang 2024

Menurut Ari, struktural dan kader Golkar belum satu suara terkait pencapresan Airlangga. Soliditas menjadi persoalan utama di internal Golkar sebab banyaknya faksi.

"Soliditas itu memang menjadi persoalan yang cukup fundamental dalam Golkar. Mengapa tidak solid? Jelas karena faksi-faksi Golkar banyak," tuturnya.

Soliditas di internal partai Golkar berbeda dengan PDIP yang dinilai tegak lurus pada keputusan partai.   Selain itu, menurunnya elektabilitas Golkar juga disebabkan oleh ketokohan Airlangga yang cenderung susah naik. 

“Kedua, ketokohan Airlangga agak susah untuk mengangkat. Mengapa? Justru itu berangkat dari soliditas. Kalau semua mengangkat pasti (akan naik)," ungkap Ari.

Menurut Ari, pekerjaan rumah Golkar saat ini adalah bagaimana mengkapitalisasi sumber daya politik untuk menaikkan elektabilitas Golkar sekaligus Airlangga Hartarto.

"Banyak potensi, resource yang bisa dikapitalisasi untuk menaikkan popularitas dan elektabilitas Golkar dan sekaligus Pak Airlangga," beber dia.

-
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (Indozone/Harits Tryan Akhmad)

Baca Juga: Airlangga Kenalkan Ridwan Kamil ke Presiden Jokowi: Nuansanya Kuning Nih Pak

Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Presidential Studies, Nyarwi Ahmad mengatakan, Partai Golkar perlu memiliki strategi yang tepat menjelang Pemilu 2024. Dengan kekuatan kader muda yang mereka punya, elit yang dikenal publik, juga kemampuan sumber daya bisa membawa elektabilitas Golkar lebih lagi. 

“Butuh orang orang yang bisa memformulasikan strategi itu tepat dengan, bisa mengerti sense elektoral market lebih baik, saya kira itu penting. Dan bagi Golkar saya kira, bukan hal baru merekrut para profesional yang bisa mensupport, mengevaluasi, mengkritisi bila perlu,” tutur Nyarwi.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X