Cerita Pemilik Toko Kelontong yang Tetap Buka Meski Bentrokan Terjadi 

- Senin, 30 September 2019 | 16:44 WIB
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa menentang UU KPK hasil revisi dan RKUHP, yang berujung ricuh di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9). (Antara/Aprillio Akbar)
Sejumlah pelajar mengikuti unjuk rasa menentang UU KPK hasil revisi dan RKUHP, yang berujung ricuh di Jalan Tentara Pelajar, Palmerah, Jakarta, Rabu (25/9). (Antara/Aprillio Akbar)

Saridin (64), pemilik Toko Pojok yang berada di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, tak khawatir dengan gelombang demonstrasi menolak revisi UU KPK dan RKUHP dan UU lainnya yang dianggap kontroversi atau bermalasah beberapa waktu terakhir.

Ia tetap membuka tokonya meski aksi bentorkan pecah di daerah yang tak jauh dari tokonya. Seperti bentrokan polisi dengan massa di jalan Tentara Pelajar, atau tepatnya di belakang gedung DPR/MPR serta aksi massa mengenakan seragam putih abu-abu di lokasi yang sama  pada Selasa (24/9) dan Rabu (25/9) lalu.

Saridin menjelaskan, saat itu jalan Tentara Pelajar sangat lengang, berbeda dengan hari biasa. Ia tahu bahwa ada bentrokan antara massa aksi dan kepolisian di jalan satu jalur itu. Lokasi toko dengan bentrokan hanya berjarak 3,7 Kilometer atau hanya 15 menit menggunakan kendaraan roda empat. 

-
Arus Lalu Lintas di Jalan Tentara Pelajar, Jakarta Selatan, Senin (30/9). (Indozone/Wirawan Kusuma)

Namun demikian, ia tak khawatir massa menjarah toko kelontong miliknya. Masyarakat di sekitar toko menyebut toko Pojok sebagai agen minuman, kopi kemasan kecil, rokok dan keperluan sehari-hari. 

"Kalau yang nakal-nakal enggak ada, paling pas pelajar saja ngambil botol bekas minuman buat dilempar. Waktu mahasiswa lari ke arah sini ya beli minum di sini. Mereka juga enggak ada yang nakal, beli semua. Kalau minta saya kasih satu dua botol," ujarnya saat berbincang dengan Indozone, Senin (30/9).

Lebih lanjut, Saridin mengaku demo yang berlangsung beberapa hari ini, tak mengurangi omset penjualannya. Bahkan, sejak siang tadi ada orang yang membeli minuman mineral kemasan botol dan gelas dalam jumlah besar. Ia berasumsi minuman itu untuk orang demo atau aparat yang mengawal demo

"Tadi ada yang beli sampai lima kardus minuman, mungkin buat orang demo kan kehausan, sosial lah sifatnya." ujarnya. 

-
Sejumlah pelajar berjalan ke arah Stasiun Palmerah atau Jalan Palmerah Timur untuk bergabung dengan massa yang sudah berkumpul di belakang gedung DPR/MPR, Senin (30/9). (Indozone/Wirawan Kusuma)

Sementara itu, arus lalu lintas di Jalan Tentara Pelajar menuju Jalan Teuku Nyak Arief terpantau lengang. Hal ini lantaran massa yang mayoritas berseragam putih abu-abu sudah memenuhi bagian belakang gedung DPR atau tepatnya di sekitar Stasiun Palmerah, Jalan Palmerah Timur. Polisi dengan tameng, helm dan pelindung badan telah siap siaga membentuk barikade untuk menghalau massa menuju Jalan Gelora.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X