Ditemukan Penyakit Mirip Rabies pada Kelelawar yang Dapat Membunuh Manusia

- Kamis, 8 April 2021 | 14:23 WIB
Ilustrasi kelelawar (freepik)
Ilustrasi kelelawar (freepik)

Virus mematikan telah ditemukan pada kelelawar di Australia Selatan dan para ahli kini telah mengeluarkan peringatan keras.

SA Health dikatakan telah merilis pernyataan pada hari Kamis yang mendesak siapa pun yang pergi keluar untuk menghindari kontak dengan kelelawar.

Kekhawatirannya adalah kelelawar yang membawa Australian Bat Lyssavirus [ABL], yang merupakan penyakit mirip rabies yang dapat ditularkan ke manusia jika mereka digigit.

Ini dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan biasanya berakibat fatal. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa lebih dari 55.000 orang meninggal karena rabies di seluruh dunia setiap tahun.

Hanya tiga kasus ABL yang pernah tercatat sejak virus pertama kali diidentifikasi pada tahun 1996, dan semuanya menyebabkan kematian.

Dikutip dari Mirror, virus tersebut kini telah dikonfirmasi pada kelelawar di Australia Selatan untuk ketiga kalinya.

"ABL adalah penyakit mirip rabies yang dapat ditularkan ke manusia jika mereka digigit atau dicakar oleh kelelawar yang terinfeksi," kata Dr Louise Flood, Cabang Pengendalian Penyakit Menular Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan SA.

"Dan jika pengobatan ditunda sampai timbulnya gejala, kondisinya selalu berakibat fatal," jelasnya lagi.

Dr Mary Carr dari Departemen Industri Primer juga dikatakan telah memperingatkan pemilik hewan peliharaan untuk menjauhkan hewan mereka dari kelelawar.

Infeksi ABL menyebabkan gejala mirip flu, termasuk sakit kepala, demam dan kelelahan.

Penyakit berkembang pesat menjadi kelumpuhan, delirium, kejang dan kematian, biasanya dalam satu atau dua minggu.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X