Sedihnya Sulis, Ayah Dicovidkan oleh RS Padahal Asma, Tangan dan Kakinya Diikat

- Senin, 14 Desember 2020 | 15:14 WIB
Sulis Tyowati Sidareja Kunci, wanita yang ayahnya di-COVID-kan oleh rumah sakit. (Facebook)
Sulis Tyowati Sidareja Kunci, wanita yang ayahnya di-COVID-kan oleh rumah sakit. (Facebook)

Kasus rumah sakit meng-COVID-kan pasien yang bukan sakit COVID sudah sering terdengar sejak status Pandemi COVID-19 di Indonesia diberlakukan.

Teranyar menimpa ayahanda dari seorang perempuan yang memiliki akun Facebook bernama Sulis Tyowati Sidareja Kunci. Dengan wajah sendu, Sulis bilang bahwa ayahnya sakit asma, bukan COVID-19.

"Dari dulu bapak saya sudah memiliki riwayat penyakit asma. Karena bapak saya pecinta keroncong, suka meniup seruling. Sebelum adanya corona pun bapak saya sudah memiliki riwayat asma," katanya.

Sulis menceritakan bahwa pada tanggal 25 November 2020, ayahnya yang memiliki riwayat penyakit asma, dilarikan ke rumah sakit dan dibawa ke IGD.

Alangkah kagetnya Sulis ketika sampai ke rumah sakit, dia malah melihat ayahnya terbaring di sebuah ruangan tertutup dengan kaki dan tangan terikat.

"Salah satu perawat rumah sakit bilang kepada saya, ibu tidak boleh masuk, hanya bisa melihat dari kaca karena takutnya bapak ibu corona," kisah Sulis.

"Tak ada anak yang akan tega melihat bapak sendiri di dalam ruangan, sementara kala itu bapak saya butuh untuk dituntun, sampai akhirnya saya tetap memaksa untuk masuk," lanjutnya.

Sore harinya, dokter menawarkan agar ayahnya dipindahkan ke ruang ICU dan nantinya keluarga bisa mengawasi dari balik kaca.

Namun, rupanya sang ayah bukan dimasukkan ke ruang ICU, malah ke ruang isolasi. Tidak seperti penjelasan dokter, di dalam ruangan tersebut bahkan tidak ada jendela dan kaca.

"Langsung saya berontak seketika itu juga. Saya bilang ke perawat kenapa bapak saya diisolasi kan bapak saya belum tentu korona, hati anak mana yang akan tega meninggalkan bapak di umur 76 tahun di ruang isolasi sendiri, dengan tangan dan kaki terikat," ujarnya.

Sulis pun mengancam akan menuntut rumah sakit jika nantinya ayahnya tidak positif Covid-19, namun malah diperlakukan seperti pasien Covid-19.

Tapi, perawat malah menegaskan bahwa Sulis tidak akan bisa menuntut karena dia hanyalah "orang bawah".

"Bapak Ganjar Pranowo, apakah benar hukum hanya untuk orang atas? sementara saya keluarga miskin tidak bisa menuntut," ujarnya.

Akhirnya, Sulis meminta ayahnya dibawa pulang. Permintaan tersebut dikabulkan dokter, dengan syarat membuat surat pernyataan paisen pulang atas kemauan sendiri dan biayanya tidak ditanggung BPJS.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

X