Manusia silver sekaligus tersangka mutilasi berinisial A (17) berkenalan dengan DS (24) sebagai korban beberapa bulan yang lalu. Awal mula perkenalan pelaku dan korban dari pertemuan di dalam angkutan umum.
"Pelakunya anak di bawah umur yang kerjanya setiap hari adalah mengamen. Korban dengan pelaku sudah kenal sejak bulan Juni 2020 lalu berkenalan saat dikendaraan umum," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus dalam konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jakarta, Kamis (10/12/2020).
Dari perkenalan itu lah korban kerap menyetubuhi tersangka. Dari pengakuan tersangka dirinya dibayar Rp100 ribu sekali kencan.
"Diiming-imingi dengan bayaran, sekali tidur bersama Rp100 ribu. Setelah itu mulai berkurang sehingga timbul rasa kebencian pelaku dan kadang juga dengan bentuk kasar," ungkap Yusri.
Tercatat, sudah sebanyak 50 kali korban melakukan aksinya terhadap tersangka. Tersangka menyebut korban kerap melakukan pengancaman ke tersangka jika tidak mau melayananinya.
"Dari Juli sampai terakhir hari Minggu kemarin pengakuan korban lebih dari 50 kali dilakukan asusila atau tidur bersama dan timbul kapan mau bunuh korban sudah sejak awal 4-5 kali ditiduri sudah timbul dengan motif dasar kasar dan pembayarannya mulai kurang bahkan beberapa kali tidak dibayar," kata Yusri.
Seperti diketahui, warga Kota Bekasi digegerkan dengan penemuan potongan tubuh manusia di Kalimalang. Mayat laki-laki itu ditemukan tanpa kepala dan kaki, bahkan polisi sempat menemukan potongan tangan korban dengan jarang yang cukup jauh dari penemuan potongan tubuh lainnya.
Setelah diselidiki dari sidik jari, polisi berhasil menemukan identitas serta alamat rumah korban. Polisi juga berhasil menangkap tersangka yang masih dibawah umur dan bekerja sebagai pengamen dan kerap mengamen menjadi manusia silver.
