Kalimantan Ada Potensi Gempa Besar, Kementerian PUPR Belum Tahu?

- Jumat, 17 Juli 2020 | 16:37 WIB
Calon Ibu Kota baru di Kalimantan (Eaglemaps)
Calon Ibu Kota baru di Kalimantan (Eaglemaps)

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi gempa besar di Kalimantan akibat pergeseran sesar Mangkulihat. Hal itu menyusul guncangan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4 di wilayah Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur beberapa waktu lalu. 

Secara wilayah, sesar Mangkulihat itu hanya berjarak sekitar 500 km dari Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kutai Kartanegara yang merupakan lokasi calon Ibu Kota baru Indonesia. 

Padahal, saat dipilih sebagai lokasi Ibu Kota baru beberapa waktu lalu, salah satu poin dari pemilihan lokasi tersebut karena faktor risiko terhadap gempa yang relatif rendah, karena wilayah Kalimantan tidak terletak di jajaran cincin api atau ring of fire, dimana pada lokasi tersebut terdapat patahan bumi yang berpotensi menimbulkan gempa bumi ketika mengalami pergeseran. 

Saat dikonfirmasi mengenai hal itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H Sumadilaga mengaku belum mengetahui terkait potensi gempa di wilayah Kalimantan tersebut. 

Danis yang juga merupakan ketua tim persiapan pemindahan Ibukota baru itu menyebut akan berkoordinasi lebih lanjut dengan BMKG terkait hal itu. 

"Terima kasih infonya (Soal potensi gempa Kalimantan), harus saya teruskan ke BMKG info tersebut," ujar Danis secara singkat kepada Indozone, Jumat (17/7/2020).

Sebelumnya diketahui, Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan Sesar Mangkalihat itu memiliki magnitudo tertarget mencapai M 7,0 dengan laju pergeseran 0,5 milimeter per tahun. Hal ini juga berdasarkan hasil kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) tahun 2017.

"Sesar Mangkalihat merupakan salah satu sesar aktif yang patut diwaspadai di Kalimantan. Berdasarkan hasil skenario model guncangan gempa berkekuatan M 7.0, maka terdapat beberapa wilayah yang dapat terdampak guncangan signifikan," kata Daryono. 

Daryono mengatakan di wilayah Balikpapan dapat terdampak guncangan dengan intensitas III-IV MMI, wilayah Samarinda dengan intensitas V MMI, sementara untuk daerah yang dekat dengan sumber gempa dapat terdampak guncangan mencapai skala intensitas VII-VIII MMI. Artinya, berpotensi terjadi kerusakan tingkat sedang hingga berat.

Ternyata ancaman lokasi Ibu Kota tak hanya dari Sesar Mangkalihat. Secara geologi dan tektonik, provinsi Kalimantan Timur terdapat tiga struktur sesar sumber gempa di antaranya Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster.

"Hasil monitoring kegempaan oleh BMKG terhadap Sesar Maratua dan Sesar Mangkalihat di wilayah Kabupaten Berau dan Kabupaten Kutai Timur menunjukkan masih aktif," ujar Daryono.

"Tampak dalam peta sesismisitas pada dua zona sesar ini aktivitas kegempaannya cukup tinggi dan membentuk klaster sebaran pusat gempa yang berarah barat-timur," sambungnya. 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X