Reaksi Pemimpin Dunia Terkait Kericuhan Pendukung Trump di Gedung Capitol

- Kamis, 7 Januari 2021 | 11:30 WIB
Para pengunjuk rasa duduki Gedung Capitol, Washington, AS, (6/1/2021) sebagai langkah terakhir untuk halangi Joe Biden jadi pemenang. (REUTERS/Shannon Stapleton).
Para pengunjuk rasa duduki Gedung Capitol, Washington, AS, (6/1/2021) sebagai langkah terakhir untuk halangi Joe Biden jadi pemenang. (REUTERS/Shannon Stapleton).

Buntut kericuhan ribuan pendukung presiden Donald Trump yang menerobos Gedung Capitol, Washington D.C AS, para pemimpin dunia menyatakan rasa terkejutnya. Mereka menyatakan sedih sekaligus marah dan mengecam tindakan yang dianggap mencoreng demokrasi.

Melansir Reuters, beberapa pemimpin beberapa negara dunia serta pemimpin beberapa organisasi beberapa negara juga memberikan reaksi. Beberapa dari mereka merasa tindakan para pendukung yang ingin membatalkan hasil pilpres dilakukan dengan cara yang brutal.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan rasa 'sedih. dengan kejadian di Capitol AS, kata juru bicaranya.

"Dalam keadaan seperti itu, penting bahwa para pemimpin politik memberi kesan kepada pengikut mereka tentang perlunya menahan diri dari kekerasan, serta untuk menghormati proses demokrasi dan supremasi hukum," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric dalam sebuah pernyataan.

Perdana Menteri Swedia Stefan Lofven dalam tweetnya menggambarkan adegan itu sebagai "serangan terhadap demokrasi". Ia juga menyebut Donald Trump harus bertanggung jawab atas kejadian ini.

Baca Juga: Instagram Bekukan Akun Donald Trump, Videonya Ikut Dihapus

“Presiden Trump dan banyak anggota Kongres memikul tanggung jawab yang signifikan atas apa yang sedang terjadi. Proses demokratis dalam memilih presiden harus dihormati," ucap PM Swedia.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson dalam tweet menyebut peristiwa di Kongres AS sebagai aib dan mengatakan Amerika Serikat berdiri untuk demokrasi di seluruh dunia dan itu menjadi penting sekarang. Seharusnya transfer kekuasaan dilakukan dengan damai dan tertib.

-
Para pengunjuk rasa duduki Gedung Capitol, Washington, AS, (6/1/2021) sebagai langkah terakhir untuk halangi Joe Biden jadi pemenang. (REUTERS/Shannon Stapleton).

Menteri Luar Negeri Jerman Heiko Maas mengatakan musuh demokrasi akan dihibur dengan adegan kekerasan di Capitol Amerika Serikat, dan dia meminta Trump untuk menerima keputusan pemilih AS.

Dalam sebuah Tweet, Maas mengatakan kekerasan itu disebabkan oleh retorika yang menghasut. 

"Trump dan pendukungnya harus menerima keputusan pemilih Amerika pada akhirnya dan berhenti menginjak-injak demokrasi," Cuit Maas.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menggambarkan pemandangan di Washington sebagai "menyedihkan". Mereka mengutuk terkait kasus tersebut

“Kami mengutuk tindakan kekerasan ini dan menantikan transfer damai Pemerintah ke pemerintahan yang baru terpilih dalam tradisi demokrasi Amerika yang hebat,” dia memposting di Twitter.

Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut protes kekerasan di Washington sebagai pemandangan yang mengejutkan dan mengatakan hasil pemilihan demokratis AS harus dihormati.

Halaman:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

X