Serangan Teroris Berlanjut, Legislator: Sinergi Polri dan Masyarakat Jadi Kunci Pencegahan

- Kamis, 1 April 2021 | 11:55 WIB
Personel kepolisian dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta. (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)
Personel kepolisian dengan rompi anti peluru dan senjata laras panjang berjaga di Mabes Polri, Jakarta. (Foto: ANTARA/Muhammad Adimaja)

Anggota Komisi III DPR RI Cucun Ahmad Syamsurija menyoroti rentetan serangan teroris dalam beberapa hari terakhir ini. Menurutnya kewaspadaan harus ditingkatkan, salah satunya sinergi aparat Polri dan masyarakat akan menjadi kunci pencegahan serangan susulan.

“Kami tentu sangat terkejut dengan rentetan serangan teroris ini meskipun dari pola sudah bisa diduga. Namun kita semua harus benar-benar meningkatkan kewaspadaan terutama mendorong sinergitas aparat keamanan dengan masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap serangan susulan dari para teroris,” ujar Cucun kepada Indozone, Kamis (1/4/2021).

Ketua Fraksi PKB DPR ini menyampaikan bilamana persoalan penanggulangan terorisme di Indonesia ini adalah tanggung jawab dari semua anak bangsa.

BACA JUGA: Mabes Polri Diserang Wanita Bersenjata, IPW: Ini Pasukan Inong Baleh, Lebih Nekat

Sementara aparat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Densus 88 Mabes Polri, hingga personel TNI merupakan benteng terakhir dalam upaya pencegahan terorisme. Kemudian elemen masyarakat baik di semua tingkatan merupakan garda terdepan untuk mencegah bibit tumbuhnya terorisme.

“Aksi serangan teroris seperti bom bunuh diri di Gereja Katedral maupun serangan ke Mabes Polri hari ini hanya muara dari proses indoktrinisasi para pentolan teroris yang secara terorganisir para eksekutor di lapangan. Di sinilah pentingnya masyarakat untuk melakukan deteksi dini terhadap penyebaran nilai atau paham yang mengarah pada radikalisme dan terorisme,” tegas dia.

Lebih lanjut Cucun menegaskan munculnya paham terorisme tidak bisa dilepaskan dari kesalahpahaman pelaku dalam memaknai ajaran agama. Mereka rata-rata memaknai ajaran agama dengan tafsir kekerasan yang kaku dan intoleran.

“Oleh karena itu kita semua perlu bersama-sama mengembangkan ajaran agama yang mengedepakan prinsip wasathiyah sehingga tidak mudah mengkafirkan dan menghalalkan darah orang lain,” ujarnya.

Disisi lain dia berharap agar masyarakat tetap tenang usai adanya teror yang terjadi beberapa hari belakangan. Dia yakin jika aparat Densus 88 Mabes Polri maupun BNPT akan segera bisa mengusut tuntas jaringan yang bermain dan menangkap actor intelektual dari serangan teror beberapa hari terakhir.

“Terbukti satu hari setelah kejadian bom bunuh diri Makassar, beberapa calon terduga teroris mampu dilacak keberadaanya dan ditangkap dengan barang bukti bom high explosive baik dari Kabupaten Bekasi maupun Condet Jakarta Timur,” kata Cucun.

“Kami minta masyarakat tenang dan mempercayakan sepenuhnya penanggulangan terorisme ini kepada pihak berwajib,” tambahnya.

Seperti diketahui, seorang wanita merangsak masuk ke Mabes Polri sore hari tadi. Dari video yang diterima Indozone, orang tersebut mengacungkan senjata seperti senjata api ke arah pos pengamanan di dalam area dalam Mabes Polri.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Edi Hidayat

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X