Keren! Peringati HUT PGRI, Pemprov Jawa Barat Bangun 20 Ribu Rumah Subsidi Buat Para Guru

- Rabu, 25 November 2020 | 20:04 WIB
Kolase foto Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Dok Humas Pemprov Jawa Barat) dan ilustrasi rumah bersubsidi (ANTARA)
Kolase foto Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Dok Humas Pemprov Jawa Barat) dan ilustrasi rumah bersubsidi (ANTARA)

Pemprov Jawa Barat akan membangun 20 ribu unit rumah subsidi untuk para guru tingkat PAUD, SD, SMP hingga SMA.

Pembangunan rumah tersebut merupakan program kredit rumah tinggal bersubsidi bagi penyelenggara pendidikan yang digagas oleh Pemprov Jawa Barat dan diberi nama Bakti Padamu Guru (Bataru).

Sebagai tahap awal, pada tahun 2020 ini Pemprov Jawa Barat akan membangun 10 ribu unit rumah subsidi yang tersebar di 17 kabupaten dan kota untuk para guru tersebut.

"Mudah-mudahan hadiah dari Pemda Provinsi Jabar di Hari Guru Nasional dan HUT PGRI yang ke-75, dapat membantu meningkatkan kesejahteraan tenaga pendidikan dengan memiliki rumah milik pribadi dengan harga terjangkau. Ini merupakan tahap pertama, dan jika selesai akan dilanjutkan ke tahap berikutnya," ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dilansir dari ANTARA, Rabu (25/11/2020).

Bataru sendiri diluncurkan bertepatan dengan Hari Guru Nasional Tahun 2020, dan berlaku bagi guru, tenaga administrasi sekolah, hingga penjaga sekolah dengan penghasilan di bawah Rp8 juta dan belum memiliki rumah.

Dengan Bataru tenaga pendidikan memungkinkan membeli rumah seharga Rp150 juta dengan cara kredit dan cicilan Rp900 ribu per bulan. Pemprov Jawa Barat bekerja sama dengan Bank BJB untuk pembiayaannya.

Peluncuran Bataru dilakukan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil pada perayaan Hari Guru Nasional tingkat Jawa Barat dan HUT ke-75 PGRI di Sekolah Cakra Buana, Kota Depok.

Peluncuran Bataru ditandai dengan penandatanganan MoU antara Pengembang Indonesia dengan bank bjb tentang Program Rumah Subsidi untuk Guru dan Tenaga Kependidikan.

Menurut Kang Emil, para penyelenggara pendidikan dapat mengakses kredit rumah ke bank bjb dengan cicilan Rp900.000 per bulan. Syaratnya, pendapatan tenaga kependidikan tidak boleh lebih dari Rp8 juta per bulan dan belum punya rumah.

“Oleh karena itu Pemda Provinsi Jabar mencoba meningkatkan kesejahteraan dengan tidak selalu meningkatkan pendapatan, tapi menurunkan pengeluaran, yang biasanya cicilan untuk kontrak rumah nanti akan kita geser kepada rumah milik sendiri dengan program Bataru ini,” ujarnya.

Lanjut Kang Emil, dirinya akan coba memaksimalkan program Bataru ini pada tahun depan dengan mencari titik lokasi yang baru dan sasarannya diperluas.

“Jumlah total guru di Jabar itu berada di atas 200 ribuan, nah nanti kita akan cari lagi lokasi-lokasi yang dikerjasamakan dengan developer lokal dan juga Bank BJB yang akan memfasilitasi mimpi besar para guru (tenaga kependidikan),” katanya.

Kang Emil juga mengapresiasi para tenaga kependidikan (khususnya para guru) yang terus berjuang tak kenal lelah dalam memberikan ilmu kepada anak-anak di Jabar di masa pandemi COVID-19.

“Semangat tidak boleh patah untuk para guru di masa pandemi ini. Harus berjuang cari cara agar asupan ilmu kepada anak-anak kita tidak berhenti,” kata Kang Emil.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X