Permadi Arya atau yang sering dipanggil Abu Janda, mengaku sudah meminta maaf kepada kiai PBNU terkait unggahan di Twitternya yang mengatakan "Islam arogan".
Abu Janda mengaku sudah membuat video permintaan maaf kepada kiai PBNU sebelum kasus ini viral.
"Aku sebelum ramai seperti sekarang, kiai kiai di PBNU sudah ramai aku tanggal 28 Januari sudah bikin video khusus untuk konsumsi group WA PBNU untuk kiai. Aku tidak pernah nyebut Islam orogan, yang aku sebut adalah Islam sebagai agama pendatang dan itu aku tunjukan ke Tengku Zul, yang aku maksud Islam Tengkul Zul, aliran transnasional," kata Abu Janda di podcast Deddy Corbuzier bersama Gus Miftah.
"Aku di akhir off course, aku bilang gus, kiai ustaz semuanya maafin atas kesalahpahaman ini maafkan aku telah merepotkan, 28 Januari aku sudah minta maaf," lanjutnya.
Menanggapi permintaan maaf tersebut, Gus Miftah pun memaafkan. Menurutnya, jika Allah SWT maha memaafkan, maka hambanya juga sudah tentu harus memaafkan.
Untuk @permadiaktivis1 atau abu janda,coba kau baca baik - baik bacot kau ini.di bacot pertama kau bilang ISLAM SEBAGAI AGAMA PENDATANG DARI ARAB,berarti ini merangkup semua penganut islam.
— RinoGM ???? (@RinoHidayatGM) January 31, 2021
setelah dilaporkan ke Polisi kau ngeles,kau bilang "ISLAM PENDATANG DARI ARAB YG AROGAN. pic.twitter.com/CgPqK3Nkus
"Kulu bani adam khottoun, wa khoirul khottina tawabun. Setiap anak bani adam punya kesalahan. Dan sebaik-baiknya orang yang bersalah adalah bertaubat," tutur Gus Miftah.
Meski begitu, Gus Miftah menasihati Abu Janda agar meningkatkan adabnya kepada Islam dan juga kepada NU.
"Melihat Mas Arya Permadi ini tentunya, saya mencatat, beliau kurang adab terhadap Islam itu sendiri apalagi ke NU. Saya tahu beliau itu sangat hormat ke kiai. Kadang-kadang terlalu emosi adabnya berkurang. Kemudian kurang santun," katanya.
Gus Miftah menyarankan Abu Janda agar lebih banyak mengaji lagi agar memahami seperti apa konsep Islam Wasatyiah yang dianut oleh NU. Jika perlu, Abu Janda sebaiknya datang dan meminta pengajaran dari kiai NU.