Pulau Jawa Bakal Jadi Kawasan Industri Teknologi Tinggi

- Rabu, 11 Desember 2019 | 11:18 WIB
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan). (Kemenperin).
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kanan). (Kemenperin).

Pemerintah terus mendorong pengembangan kawasan industri di seluruh Indonesia. Namun, terdapat tantangan mulai dari proses penyiapan dokumen, lahan dan tata ruang, perizinan, kebutuhan akan infrastruktur, pengelolaan dan pencarian tenant serta kenyamanan berusaha.

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, pemerintah berkomitmen membangun sejumlah kawasan industri prioritas di luar Jawa dengan target 19 kawasan industri.

"Artinya, lima tahun ke depan, pemerintah konsisten untuk terus mendorong pengembangan industri di luar Pulau Jawa," ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keteranganya, Rabu (11/12).

Ia memaparkan, di dalam RPJMN 2015-2019, pemerintah mendorong pembangunan 14 kawasan industri prioritas di luar Jawa. Sampai tahun 2019 telah mencapai 24 kawasan industri.

Agus menegaskan, kawasan industri di Pulau Jawa akan difokuskan pada pengembangan industri teknologi tinggi, industri padat karya, dan industri dengan konsumsi air rendah.

Sedangkan, kawasan industri di luar Jawa lebih difokuskan pada industri berbasis sumber daya alam, peningkatan efesiensi sistem logistik dan sebagai pendorong pengembangan kawasan industri sebagai pusat ekonomi baru.

"Pengembangan pusat-pusat ekonomi baru ini perlu terintegrasi dengan pengembangan perwilayahan termasuk dalam pembangunan infrastruktur sehingga dapat memberi efek positif yang maksimal dalam pengembangan ekonomi wilayah," katanya.

Ia menegaskan, aktivitas industrialisasi memberikan efek berganda yang luas bagi perekonomian nasional, mulai dari peningkatan pada nilai tambah bahan baku dalam negeri, penyerapan tenaga kerja lokal, hingga penerimaan devisa dari eskpor.

Kemenperin mencatat, investasi sektor industri dari tahun 2015 sampai semester I tahun 2019, total mencapai Rp1.173,5 triliun. Pada periode tersebut, penyumbang investasi terbesar dari sektor industri logam, mesin, dan elektronik yang menyentuh angka Rp266,13 triliun, diikuti industri makanan sebesar Rp257,47 triliun.

Selanjutnya, industri kimia dan farmasi yang mencapai Rp217 triliun, industri mineral nonlogam sebesar Rp98,75 triliun, serta industri kendaraan bermotor dan alat transportasi lain sebesar Rp96,70 triliun.

 

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Gempa 5,3 Magnitudo Guncang Gorontalo Dini Hari

Kamis, 25 April 2024 | 14:57 WIB
X