Para pelajar dari Defence Force School of Languages Australia di Canberra sangat antusias mengikuti lokakarya bahasa dan budaya Indonesia, bahkan seni tari dan musik Indonesia.
Lokakarya yang dilakukan secara daring ini, memperlihatkan warga Australia yang sangat antusias belajar seni tari tradisional, seni musik angklung dan gamelan Nusantara, kata KBRI Canberra, dilansir Antara.
Kegiatan ini digelar KBRI Canberra selama sembilan hari mulai dari 12 Oktober.
Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Canberra, Mukhamad Najib, mengatakan bahwa lokakarya itu sengaja dirancang untuk pelajar yang nantinya akan bertugas di Indonesia.
Baca juga: Eks Teroris Tak Setuju Fadli Zon yang Minta Densus 88 Dibubarkan
"Selain belajar mengenai Bahasa Indonesia, mereka juga diperkenalkan dengan budaya Indonesia dan mempraktikkannya secara langsung. Kali ini, mereka belajar Tari Bali, mengenal dan memperagakan beragam pakaian adat Indonesia, dan belajar memainkan dua alat musik tradisional, yaitu Gamelan Bali dan Angklung," kata Najib, dikutip dari Antara.
Najib juga mengatakan bahwa pelajar di ajak tur virtual keliling beberapa provinsi Indonesia untuk lebih dekat dan mengenal Indonesia, sebelum nantinya mereka betul-betul tiba di Indonesia.
Meski kegiatan ini dilakukan secara daring, hal ini sama sekali tidak mengurangi antusiasme para peserta untuk berlatih menari dan memainkan alat musik tradisional Indonesia.
Pelatihan menari dan bermain gamelan Bali dalam lokakarya itu dibimbing langsung oleh I Gede Eka Riadi yang merupakan seniman Indonesia asal Bali.
Sementara untuk pelatihan angklung, para peserta dibimbing langsung oleh seniman asal Jawa Barat Rubby Al Burhan.
Kedua merupakan staf KBRI Canberra yang memiliki kompetensi di bidang masing-masing.
