Agar Tak Ada Lagi 'Cebong' vs 'Kampret', PPP Harap ada Poros Ketiga di Pilpres 2024

- Selasa, 30 November 2021 | 09:43 WIB
Momen saat Joko Widodo dan Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres pada Maret 2019. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Momen saat Joko Widodo dan Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres pada Maret 2019. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Wakil Ketua Umum PPP, Arsul Sani mengatakan, pihaknya sangat mendorong agar dalam ajang kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 terdapat tiga poros pasangan dan tidak hanya dua pasangan calon.

Menurut Arsul, terbentuknya poros ketiga sangat dibutuhkan di Pilpres 2024 mendatang. Hal ini berkaca pada pengalaman Pilpres 2014 dan 2019 yang hanya menghadirkan dua pasangan calon saja, kemudian menimbulkan keterbelahan masyarakat hingga sekarang. Maka dari itu dia memandang jika Pilpres 2024 tetap dua pasangan saja maka keterbelahan di masyarakat semakin tajam.

"Tetapi kalau bagi PPP sebisa mungkin koalisi itu nanti tidak terbagi hanya dua, tetapi lebih dari dua. Kenapa? Karena kita sudah belajar dari pengalaman 2014, 2019, begitu koalisi hanya dua maka keterbelahan masyarakat akan terjadi dengan tajam," kata Arsul kepada wartawan dikutip Selasa (30/11/2021).

Disebutkan Arsul, munculnya poros ketiga di Pilpres akan memberikan konsekuensi lainnya yakni membuat pemilihan kepala negara ini menjadi dua putaran. Akan tetapi ia memandang hal ini lebih baik jika dibandingkan masyarakat terbelah.

"Meskipun konsekuensi dari koalisi yang lebih dari dua sehingga paslon dalam pilpres itu lebih dua, konsekuensi nya akan menimbulkan kemungkinan pilpres menjadi dua putaran. Tetapi itu lebih baik daripada energi lelah, cost kita baik secara sosial maupun secara finansial juga menjadi tinggi, untuk meredam, untuk memadamkan keterbelahan untuk menyambungkan kembali kesatuan dan persatuan kita," tegasnya.

Wakil Ketua MPR ini menyebut dorongan poros ketiga bukan hanya hadir dari PPP saja. Namun disebut Arsul beberapa partai politik lainnya juga menyerukan hal agar Pilpres dapat diikuti lebih dari dua pasangan calon.

"Menurut saya kalau PPP ingin mendorong seperti itu. Dan saya kira tidak hanya PPP, sejumlah partai lain juga kita lihat mulai menyuarakan untuk tidak hanya dua," tandasnya. 

Seperti diketahui pada Pilpres sebelumnya, masyarakat terbelah karena hanya ada dua pasang capres-cawepres hingga muncul istilah 'Cebong' vs 'Kampret' di masing-masing pendukung.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

Berawal Saling Tatap, ODGJ Bacok Tetangga di Kepala

Selasa, 23 April 2024 | 19:30 WIB
X