Seorang kontestan Miss Universe menggunakan panggung acara tersebut untuk memohon bantuan bagi orang-orang Myanmar.
Thuzar Wint Lwin, kontestan Myanmar, berbicara tentang pembunuhan militer pada 16 Mei, di Seminole Hard Rock Hotel & Casino di Hollywood, Florida.
"Orang-orang kami sekarat dan ditembak oleh militer setiap hari. Saya ingin mendorong semua orang untuk berbicara tentang Myanmar," katanya dikutip dari Daily Star.
"Sebagai Miss Universe Myanmar sejak kudeta, saya telah berbicara sebanyak yang saya bisa," katanya lagi.
Meski dia tidak memenangkan kontes tersebut, Miss Universe Myanmar menang dalam kategori Kostum Nasional Terbaik, di mana dia memegang spanduk bertuliskan 'berdoa untuk Myanmar.'
Kostumnya didasarkan pada budaya Chin dari barat laut Myanmar, di mana pertempuran berkecamuk dalam beberapa hari terakhir antara tentara dan pejuang milisi anti-junta.
Rekan kompetitornya, Miss Singapore Bernadette Belle Wu Ong, juga bergabung dalam protes tersebut dengan mengenakan gaun yang terinspirasi dari bendera nasional Singapura bertuliskan 'Stop Asian Hate.'
Wanita berusia 27 tahun itu menindaklanjuti acara tersebut dengan postingan Instagram, dengan judul 'untuk apa platform ini jika saya tidak dapat menggunakannya untuk mengirimkan pesan perlawanan yang kuat terhadap prasangka dan kekerasan!'
"Terima kasih #MissUniverse karena telah memberi saya kesempatan ini!”
Lebih kurang 790 orang telah terbunuh oleh pasukan keamanan sejak kudeta mengambil alih Myanmar pada Februari, menurut kelompok aktivis Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik.
