CEO Kursustrading Indra Kenz Gelar KursusTradingFest, Ajarkan Trading ke Orang Awam

- Sabtu, 26 Juni 2021 | 21:21 WIB
Indra Kenz saat konferensi pers jelang seminar kursus trading di Regala ICC, Medan, Sabtu (26/6/2021). (Foto: Indozone.id)
Indra Kenz saat konferensi pers jelang seminar kursus trading di Regala ICC, Medan, Sabtu (26/6/2021). (Foto: Indozone.id)

Indra Kesuma alias Indra Kenz dikenal sebagai sosok pengusaha muda di Medan. Kesuksesannya membuat banyak orang kagum padanya.

Atas kesukesannya, Indra dijuluki Crazy Rich Medan di usianya yang masih 25 tahun.

Pria asal Rantauprapat tersebut dikenal karena memiliki penghasilan besar dari digital marketing, trading, dan juga investasi. Semua itu didapatnya berkat belajar mengenai trading dengan gigih.

Tak ingin memendam ilmu seorang diri, Indra kenz bersama partnernya Rio Irlim lantas mendirikan paltform digital bernama kursustrading.com pada 2019 di bawah naungan PT. Kursus Tradingcom Indonesia.

Dan setelah dua tahun berjalan, jumlah member yg belajar di kursustrading sudah mencapai ribuan orang, mereka berasal dari latar belakang yang berbeda dari berbagai kota di seluruh Indonesia, bahkan ada juga member yg berasal dari Sulawesi, Bali, Kalimantan dan Papua.

Kursustrading memiliki visi misi untuk berkontribusi dalam memberikan edukasi pentingnya literasi financial kepada masyarakat Indonesia khususnya bagi orang awam.

Indra terus mencoba mengajak lebih banyak orang untuk ikut bermain saham (trading). 

Teranyar,  Indrakenz, Rio irlim, Setiawan Mulia dan rekan-rekannya menggelar event ‘Kursustrading Fest’ dengan mengangkat tema financial investasi dan trading yang diadakan di Regale International Convention Centre, Medan, pada Minggu (27/6/2021).

-
Poster seminar kursus trading Indra Kenz. (Instagram Indra Kenz)

Peserta yang hadir pun tidak hanya berasal dari Medan, namun ada yg datang dari Pulau Jawa, Kalimantan dan Bali juga.

Yang menarik, peserta seminar tak cuma orang-orang yang memang sudah paham mengenai trading, tetapi yang awam sekalipun.

"Ibu-ibu pun ada. Kita tidak memperhatikan latar belakangnya," ujarnya, dalam konferensi pers yang digelar hari Sabtu (26/6/2021).

Pada prinsipnya, kata Indra, dalam mengikuti trading, ada yang dinamakan dengan manajemen resiko.

"Kebanyakan masyarakat Indonesia pada umumnya kurang memperhatikan hal-hal itu, karena mereka menganggap jika trading adalah jalan pintas untuk mencapai kekayaan dengan cara yang cepat. Di sinilah kita berperan untuk meluruskan mindset itu. Bahkan ikut trading itu ada risikonya. Dan risikonya tidak main-main. Ada yang bisa sampai gila dan bunuh diri," katanya.

Karena itulah, lanjut Indra, ia dan rekan-rekannya tidak akan menganjurkan orang yang sedang dalam kesulitan ekonomi untuk ikut bermain trading.

Halaman:

Editor: Administrator

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran Toko di Mampang Semalam, 7 Orang Tewas

Jumat, 19 April 2024 | 14:25 WIB
X