PKB Tawarkan Poros Harapan Baru di Pilpres 2024

- Selasa, 1 Juni 2021 | 12:33 WIB
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (ANTARA FOTO/Aditya P)
Wakil Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid. (ANTARA FOTO/Aditya P)

Hiruk pikuk pesta demokrasi 2024 sudah memanas, bahkan wacana poros Islam pun muncul beberapa waktu lalu pasca PKS dan PPP bertemu. Namun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menawarkan konsep koalisi atau poros baru dengan istilah Poros Harapan Baru.

Wakil Ketua Umum DPP PKB Bidang Pemenangan Pemilu Jazilul Fawaid mengutarakan, kondisi kepemimpinan nasional ke depan harus bisa memberikan harapan baru di tengah krisis multidimensi akibat pandemi Covid-19

”Kalau bicara soal poros, apapun jenis porosnya PKB akan gunakan nama Poros Harapan Baru. Kita ingin ke depan ini ada sesuatu yang baru, sesuatu yang memberikan harapan baru di tengah pandemi, memberikan solusi di atas semua krisis,” ujar Jazilul, Selasa (1/6/2021). 

Pria yang akrab disapa Gus Jazil ini menekankan, pasca pandemi Covid-19, Indonesia mengalami berbagai krisis mulai krisis kesehatan, ekonomi dan lainnya. Sehingga membutuhkan penanganan dan perhatian serius dari seluruh elemen bangsa.

“Itulah mengapa kita perlu ada harapan baru bagi masyarakat. Kalau soal figur capresnya siapa, ya nanti kita bahas bersama partai koalisi. Kalau parpol A sepakat, parpol B sepakat, jadi itu barang,” tegas dia. 

Wakil Ketua MPR RI ini turut menekankan bahwa PKB juga sudah memulai langkah pemenangan menghadapi Pemilu 2024, terutama bagaimana partainya bisa menambah perolehan kursi di legislatif. 

”Kita sudah jalan dengan cara kita. Tapi kalau yang dimaksud jalan itu harus pasang baliho dan lainnya, kita belum. Pilpres ini masih jauh, Belanda masih jauh,” ungkap dia.

Di sisi lain, lanjut Gus Jazil, PKB memiliki pengalaman panjang di pemerintahan karena sejak era Reformasi selalu berada dalam pemerintahan atau di pihak yang menang. 

Namun, bicara Pemilu 2024 dimana Pilpres dan Pileg digelar bersamaan maka PKB juga punya kepentingan untuk mendapatkan coat-tail effect atau efek ekor jas dalam pencapresan bagi perolehan suara partai.

BACA JUGA: Kasus Harian Covid-19 di DKI Tembus 1.000, Epidemiolog: Ini Sinyal Serius

”Ini juga menjadi bagian yang harus dipikirkan dari langkah pemenangan. Sekarang ini yang ramai kan di lembaga survei, bukan di partai. Tapi saya akui bahwa kader-kader PKB di bawah juga mendesak untuk mengusung calon sendiri karena lembaga-lembaga survei ini mulai ribut, kemudian jadi pemberitaan maka kader di bawah juga mulai ramai padahal sebenarnya parpol masih adem ayem,” katanya.

Selain itu, Gus Jazil berucap fokus PKB hari ini adalah bagaimana di pileg nanti bisa mendapatkan tambahan suara. 

“Soal siapa calon presidennya, itu juga satu variabel. Makanya variabel elektablitas itu hanya satu variabel kecil dari orang untuk menjadi calon presiden. Masih ada variabel waktu yang cukup panjang, untuk apa buru-buru? Yang jelas PKB sudah fokus dan sudah tahu siapa yang akan menang nanti, sudah ada di kantong dengan informasi ‘langit’ karena kalau di PKB ada variabel spiritual, variabel X, itu yang tidak dibaca oleh lembaga survei,” tuturnya.

Artikel Menarik Lainnya:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X