Pendiri Partai Demokrat Sebut Lambang dan Bendera Dibuat oleh SBY

- Kamis, 15 April 2021 | 11:51 WIB
Antara Foto
Antara Foto

Pendiri Partai Demokrat yang tercatat dengan nomor 99, Steven Rumangkang, memberikan penjelasan terkait polemik pendaftaran logo partai atas nama Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) secara pribadi. Menurutnya merek dan lambang Partai Demokrat ide dan gagasan SBY. 

Sebelumnya kubu Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang yang memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum mempersoalkan pendaftaran logo Partai Demokrat sebagai Hak Kekayaan Intelektual atas nama SBY.

“Bahwa benar, merek dan lambang Partai Demokrat ide dan gagasan oleh Bapak Prof Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang dalam proses pengerjaan serta beberapa ide masukan oleh saya sendiri, Steven Rumangkang dan dibantu oleh saudara Ifan Pioh (pendiri no 30). Lalu Pak Vence Rumangkang menyetujuinya,” kata Steven dalam keterangannya sebagaimana yang diberikan oleh Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra, Kamis (15/4/2021).

Setelah itu dia mengaku membuat serta menyempurnakan semua arahan dari SBY ke dalam bentuk teknis visual, sehingga terbentuk bintang segi tiga merah putih dengan latar belakang dua warna dasar biru dan biru muda, serta tulisan Partai Demokrat di bawahnya, seperti yang digunakan saat ini.

Baca Juga: Partai Demokrat Akui Pendafaran Logo Atas Nama SBY, Ini Alasannya

Lalu pembuatan merek dan lambang Partai Demokrat ada beberapa ide masukan dari dirinya, seperti bintang tiga dengan warna merah putih di dalamnya. Ia sendiri yang waktu itu turun tangan dalam kerja design grafis, dan sering berdiskusi langsung dengan Bapak Vence Rumangkang, untuk menerjemahkan ide dari Pak SBY yang meminta agar logo partai dibuat seperti 'bintang tiga'. 

Yang mana, lanjut dia, pucuk atasnya menyimbolkan Nasionalis-Religius, sementara kaki pertama mewakili Humanisme dan kaki kedua mewakili Pluralisme agar tercipta logo Partai Demokrat yang genuine dan tidak menyerupai logo tertentu yang sudah ada.

“Dan memakai Font Times New Roman yang lazim tersedia pada semua komputer. Sehingga memudahkan jika pengurus daerah nantinya ingin mencetak logo tersebut,” jelas dia.

Selanjutnya, saat pertama kali didaftarkan ke Menkumham, logo bintang segi tiga milik Partai Demokrat itu masih dibingkai oleh bentuk Segi Lima dasar hitam yang juga merepresentasikan lima sila dalam Pancasila. Menjelang Deklarasi 2002, dia berkata SBY merasa bahwa lambang dan pilihan warnanya masih belum optimal. 

Bingkai segi lima akhirnya dihilangkan agar logo Bintang Segitiga terlihat lebih dinamis. Sementara tulisan Partai Demokrat diletakkan di bawah logo Bintang Segitiga tanpa blok warna putih, dengan pilihan font Times New Roman dengan format huruf besar semua dan saat itu SBY menyetujui. 

“Saya ingat betul, arahan Pak SBY begitu detail dengan memberikan contoh warna biru yang beliau maksud adalah warna biru yang ada dalam bendera yang saat itu tengah dikibarkan di depan sebuah hotel di Jakarta Pusat, yang sering beliau lihat saat berkantor sebagai Menkopolhukam,” beber dia.

Lebih lanjut dia mengutarakan kehadirannya untuk meluruskan sejarah terkait Partai Berlogo Mercy ini. Apalagi menurut Steven manipulasi sejarah bukanlah hal sulit untuk dilakukan.

“Karena di tengah situasi post-truth politics yang semakin menjadi-jadi dalam ruang demokrasi kita belakangan ini, maka poin-poin penjelasan di atas menjadi penting saya tegaskan, untuk meluruskan sejarah,” ujarnya.

“Di tengah post-truth politics, manipulasi sejarah bukanlah hal sulit untuk dilakukan. Sebab, di tengah menguatnya peyebaran hoax, fake news & hate speech, sebuah kebohongan yang diulang-ulang, bisa menjelma menjadi kebenaran yang baru,” tutup Steven.

Halaman:

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Motor Kepeleset, Dua Jambret Ditangkap di Monas

Senin, 18 Maret 2024 | 14:10 WIB
X