Hadiri Panen Raya di Jabar, PKS Kenang Kadernya yang Pernah Jadi Mentan

- Selasa, 28 September 2021 | 17:34 WIB
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Istimewa)
Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. (Istimewa)

Ketua Majelis Syura PKS Salim Segaf Al Jufri bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melakukan panen raya di Karawang, Jawa Barat, Selasa (28/9/2021).

Usai panen raya, Salim dan Ridwan Kamil menggelar sarasehan dengan seluruh petani di seluruh Indonesia secara daring sebagai bagian dari Peringatan Hari Tani 2021.

Ia ikut memborong 10 ton gabah kering dari petani muda di Desa Pasir Tanjung, Lemah Abang, Kabupaten Karawang.

Menurut Salim sekarang ini sangat pentingnya regenerasi di kalangan petani guna melahirkan petani milenial. Salim mengatakan, menurut data BPS 60,8 persen petani di Indonesia berusia di atas 45 tahun.

"PKS mendorong pemerintah untuk memberikan akses permodalan dan insentif bagi profesi petani sehingga menarik generasi muda menjadi petani. Saat ini, regenerasi petani berjalan lambat dan berakibat pada banyaknya petani dengan usia lanjut," ujar Salim dalam siaran persnya, Selasa (28/9/2021).

Salim turut memberikan pesan agar negara dapat melindungi petani dengan tujuan utama meningkatkan kesejahteraan petani. Di mana menurutnya tata niaga komoditas pertanian harus berpihak pada kepentingan petani. Kemudian kebijakan agar harga tetap stabil sehingga petani tidak menanggung rugi terutama saat panen.

"Jangan ada lagi impor beras justru saat panen raya. Negara harus melindungi petani. Ini tanggung jawab pemerintah membantu petani sesuai amanat UU No.19/2013 tentang Perlindungan dan Pemberdayaan Petani," jelas Salim.

Salim mengatakan, masa depan dunia adalah ketahanan pangan. Indonesia memiliki potensi luar biasa dari sektor pertanian sehingga ke depan bisa menjadi negara besar jika keberpihakan terhadap petani dilakukan.

"PKS pernah mengirim Pak Anton Apriantono sebagai Menteri Pertanian dan berhasil melakukan swasembada beras sehingga tak perlu impor beras," urai Salim.

Sementara itu Gubernur Ridwan Kamil mengamini jika masa depan dunia adalah food security. Ia berujar Jawa Barat sudah surplus produksi padi dan bahkan bisa mengirim 1 ton lebih untuk nasional.

"Kita sudah ujicoba metode baru di Jabar, kalau biasanya satu hektare bisa menghasilkan 5-6 ton, dengan metode baru bisa 10-11 ton dan ini sudah berhasil di tiga kabupaten," ungkapnya.

BACA JUGA: Baru Tahu Usai Digerebek, Bupati Sleman Akui Kecolongan Soal Adanya Pabrik Obat Terlarang

Pria yang akrab disapa Kang Emil juga melaporkan jika gerakan petani milenial sudah dilakukan di Jawa Barat. Ia mengetengahkan slogan Hidup di Desa, Rezeki Kota untuk mendukung petani milenial di Jawa Barat.

"Saat pandemi ada tiga sektor yang tumbuh dua diantaranya yakni soal pangan dan digital. Jabar sudah menggabungkan keduanya agar anak-anak muda bisa berkecimpung di dunia pertanian. Di Jabar misalnya sekarang kasih makan ikan cukup lewat handphone, mencari ikan di Pelabuhan Ratu cukup pakai aplikasi satelit. Yang biasanya 300 kg sekarang bisa 1 ton," tutur Emil.

Halaman:

Editor: Fahmy Fotaleno

Tags

Rekomendasi

Terkini

X